LahatOnline » Gas Melon Langka dan Mahal Dirasakan Warga Jarai

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Gas Melon Langka dan Mahal Dirasakan Warga Jarai

Beli gas di agen, harus bawa kartu keluarga

Jumat, 6-November-2020, 14:50

Post Views: 1,629

LAHAT ONLINE, KARANG TANDING – Sulitnya mendapatkan Gas Elpiji 3 Kilogram, ternyata bukan dirasakan masyarakat di Kota Lahat saja, masyarakat di pelosok Kabupaten Lahat mengalami kesulitan mendapatakan gas, seperti yang dialami masyarakat Kecamatan Jarai.

Gas melon yang langka, membuat masyarakat harus berkeliling mencari. Tidak hanya itu, pembelian gas di agen juga harus menyertakan fotocopy KK, seperti yang diterapkan di salah satu agen gas di Desa Karang Tanding Kecamatan Jarai. Warga harus membawa fotocopy KK untuk bisa mendapatkan gas melon, pihak agen akan menolak apabila warga tidak membawa KK.

Diakui Sigit warga Kecamatan Jarai, kelangkaan gas melon juga di iringi dengan kenaikan harga gas.

“Harga cukup mahal, kalau di pengecer bisa mencapai Rp 27.000 per tabung, kalau di agen harus menyertakan Fotocopy KK,” kata dia, Jumat (06/11).

Problema harga naik dan kelangkaan gas, memang sangat berdampak kepada para Ibu Rumah Tangga (IRT), sebab sebagian besar masyarakat memasak sudah menggunakan gas.

“Saat ini, masak sehari hari sudah pakai gas, karena praktis, tidak perlu menghidupkan api pakai kayu bakar. Namun karena gas langka, para IRT seperti kami akan kesulitan memasak di dapur, sedangkan keperluan masak memasak dibutuhkan setiap hari,” kata Lia salah seorang IRT.

Gas melon menjadi pilihan dan masih eksis di kalangan masyarakat dari berbagai kalangan, sebab penggunaan gas dengan ukuran kecil dan harga yang lebih murah dari tabung ukuran 5 dan 12 kilo, menjadi pilihan para IRT tersebut.

“Saya biasanya gunakan gas melon selama 2-3 minggu. Kalau mau beralih ke gas pink yang 5 kilogram, atau gas biru yang 12 kilo, rasanya lumayan berat, sebab harganya yang terbilang tinggi. Saya harap, masalah ini segera teratasi,” ungkapnya.(nb).