Goeril : “Burung Elang, PERLU DISAYANG”

Senin, 12-Oktober-2020, 13:31




Kalau Rejeki Elang, tak akan dapat oleh musang : begitu pepatah orang tua dulu menasehati anak gadisnya yang sedang dirundung duka. Tatkala siibu mendekat sambil membelai rambut sidara lalu berucap lembut “nggak usah didengerin gosiip tetangga yang sengaja memanasi hatimu, kalau kehendak Tuhan  nanti dia memang milikmu, pasti dia akan kembali padamu…… “. Begitulah sang ibu yang bijak memberi nasehat kepada putrinya, dengan sebaris kalimat, dan sebuah ibarat saja ternyata mampu meredam keresahan hati anaknya.   Alam dan segala isinya  memang beragam namun pasangan (jodohnya) telah diatur oleh sang Khaliq. Mungkin yang rada cerewet dipasangkannya dengan yang pendiam, begitupun sebaliknya. Dan kalau ternyata nanti pasangannya “pas” alias setuluk (bhs daerah Plg) bisa dilihat tanda-tanda kekompakkannya, seiring sejalannya, searah setujuannya yang harmonis  dan kelak awet jodohnya hingga maut memisahkannya.

Burung elang merupakan simbol keharmonisan itu. Burung yang memang sangat terkenal bahkan siapa saja pasti tahu apa itu burung elang. Karena memang burung elang ini sangat mudah ditemukan di seluruh Indonesia.  Dengan nama latin dari burung elang ini sendiri adalah Aquilla.

Dan ciri-ciri visual dari burung elang yang perlu diketahui adalah memiliki tubuh yang besar, gagah, nampak kekar dan kuat. Selain itu kekuatan dari elang juga ada pada paruhnya, dan perawakan burung ini termasuk yang besar dibandingkan dengan jenis burung yang lain. Makanya burung ini juga menjadi salah satu burung yang ditakuti oleh beberapa hewan predator lainnya.

FOKUS PADA TUJUAN DAN SETIA

Karena elang adalah burung pemangsa maka ia memiliki kaki yang kuat dan memiliki kuku yang melengkung, tajam, dan kuat pula. Burung elang adalah burung yang memiliki penglihatan yang tajam yang bisa digunakan melihat dari jarak jauh (zoom) sehingga selalu siap untuk membidik mangsanya dari kejauhan. Dengan kemampuan elang yang sedemikian itu maka kita bisa mengambil nilai pelajaran darinya sebagai manusia yang bijak.

Burung elang mengajarkan kepada manusia agar selalu fokus melakukan kegiatan (mission), untuk mencapai cita-cita (vision) dengan mengerahkan segala kemampuan terbaik yang dimiliki. Bahwa pelajaran baik yang dapat ditiru dari elang adalah “kesetiaan” yakni suatu perbuatan luhur yang setia dengan pasangannya. Makanya sifat elang yang baik ini bisa dipetik hikmahnya, karena nilai kesetiaan kepada pasangan hidup merupakan nilai yang sakral. Kalau seekor elang saja bisa setia dengan pasangannya, kenapa kita tidak. Bahkan seekor belalang saja pernah cemburu kepada sifat elang ini, bahkan sekali waktu dia sesumbar : “kalau tak ada elang, akulah elang kata belalang”. Dan olehnya kita selaku manusia perlu cemburu kepada sifat baik semacam itu, kenapa tidak.

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Demikian kata-kata bijak yang sering kita dengar, maka mengenal hewan yang sangat setia kepada pasangannya ini perlu kita telaah lebih jauh.

Setiap hewan pastinya memiliki berbagai jenisnya masing-masing, bahkan jika masuk ke dalam klasifikasi kelas dan famili yang sama namun belum tentu jenis spesiesnya sama. Itupun jika sama halnya dengan elang, di Indonesia ada berbagai jenis elang dari berbagai klasifikasi. Mulai dari makanannya sampai dengan dari mana elang tersebut berasal. Berikut ini adalah jenis-jenisnya.

Elang emas

Elang hitam

Rajawali tutul

Elang brontook

Elang bondol

Rajawali kuskus

Elang jawa

Elang paria

Elang ular bido

Elang tikus

Elang buteo

Elang perut karat

Elang gunung 

Elang ikan kecil

Garuda

Elang ikan kepala abu

Elang sulawesi

Elang laut perut putih

Elang wallace

Elang flores

PROGRAM BIODIVERSITY PT SERD

PT Supreme Energy Rantau Dedap (PT SERD) yang mengelola proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) dikawasan Bukit Jambul – Gunung Patah memahami benar akan pentingnya program biodiversity sebagai suatu keharusan. Dan keharusan itu tertuang didalam Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang diberikan oleh pemerintah melalui SK menteri KLH Republik Indonesia. Dengan melastarikan hutan kawasan sekaligus menjaga dan memelihara semua mahluk yang ada didalamnya, baik berupa tanaman maupun hewan liar yang ada (flora dan fauna).   Dan burung elang yang ada (jenis elang gunung) termasuk hewan yang perlu dijaga kelestariannya. Sangkarnya yang ada dibeberapa tempat yang umumya berada diatas pohon asli hutan setempat, dibiarkan utuh sebagaimana awalnya dijumpai dan tidak diganggu atau ditebang. Dan menurut pengakuan petani (alm.Safarudin) yang berkebun kopi disekitarnya menerangkan bahwa elang dan sangkarnya itu telah bermukim disitu puluhan tahun lalu. Setahun sekali terdengar bunyi anaknya memanggil induknya sementara sang jantan terbang mencari makan. Dan kebiasaan sang elang senang “menantang badai” lalu berselancar dengan tiupan angin gunung yang kencang yang sering laksana badai dimusim kemarau.  

Selain elang, kelestarian hewan  lainnya  tetap menjadi prioritas program semisal penyediaan “jembatan penyeberangan monyet” (JPM) yang habitatnya tersebar dibeberapa tempat. Mereka perlu dilindungi agar kawasan yang mereka huni tetap aman dan nyaman bagi kehidupan mereka sehari-hari, Demikian juga halnya program biodiversity ini dibidang pelestarian hutan yang tertuang di dalam IPPKH, perusahaan berkewajiban melakukan penanaman kembali lahan kritis dalam kawasan Hutan Desa Segamit, SDU Muara Enim. Dan hal ini dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang ketat dari Dinas Kehutanan provinsi Sumsel yang ada di kabupaten Muara Enim. Tentu semua ini sangat baik bagi pembinaan lingkungan hidup yang satu sama lain saling terkait. 

Hutan berikut isinya, menjadi media penyerap air hujan kedalam tanah yang nanti akan terbentuk reservoar air gunung yang akan menjadi uap berkat pemanasan dari magma yang ada. Dan uap itulah yang kita cari untuk memutar turbin dan generator penghasil listrik (PLTP). Oleh karenanya PLTP ini lebih populer sebagai penghasil energi baru dan terbarukan. Sebagai mana hujan yang terjadi secara alami, terserap kedalam bumi lebih banyak berkat hutan yang lestari sehingga sungai-sungai teraliri dengan baik dan wajar. Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi dan Lematang terlindungi dari banjir yang tak terkendali maka betapa nyamannya hidup ini bak filosofi elang “sekali sayap terkembang, surut kita berpantang” **) 

Oleh : Muhammad Goeril (Pemerhati Lingkungan)


donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater