LahatOnline » SMPN 6 Lahat Punya Fasilitas Istimewa

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

SMPN 6 Lahat Punya Fasilitas Istimewa

Kamis, 7-Maret-2024, 16:16

Post Views: 210

LAHAT – SMPN 6 Lahat memiliki fasilitas yang istimewa dan berbeda dari sekolah lainnya, yakni Pojok Kependudukan. Bagaimana tidak, pojok kependudukan hanya dimiliki oleh sekolah yang menyandang predikat Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) saja.

Kepala SMPN 6 Lahat Rahmi Parianti SPd melalui Waka Kesiswaan Linda Lestari SPd mengatakan, SMPN 6 Lahat ditunjuk sebagai SSK dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, berdasarkan SK Disdik Nomor 800/3307/P-SMP/PdanK/2023 tanggal 7 Agustus 2023 tentang Penetapan sekolah siaga kependudukan (SSK) kabupaten Lahat. Pojok kependudukan merupakan fasilitas yang harus dimiliki SSK. Dimana, fasilitas tersebut diisi dengan berbagai buku yang berhubungan dengan kependudukan dan hasil karya maupun tulisan siswa yang dipajang pada dinding pojok kependudukan sebagai sumber ajar.

“Pojok kependudukan dibuat senyaman mungkin, agar tamu, warga sekolah khususnya siswa betah untuk berada disana. Pojok kependudukan tidak jauh berbeda dengan pojok baca, bedanya hanya pojok baca dikhsuskan informasi yang berhubungan dengan kependudukan,” ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Lanjut Linda, SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana, kedalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran. Yang mana, materi tersebut sudah masuk kedalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tujuannya, mengantisipasi terjadinya pernikahan anak dibawah umur dan mencegah terjadinya tingkat pengangguran ditengah jumlah penduduk yang semakin padat. Karena itu, di pojok kependudukan, selain adanya buku, jua terdapat karya siswa mulai dari gantungan dekorasi, tempat duduk dari bahan bekas botol air minum, dan pajangan dinding kayu.

“Anak diajarkan mengolah bahan bekas yang memiliki nilai jual, supaya setelah lulus pendidikan, mereka dapat menghasilkan lapangan pekerjaan sendiri. Untuk terjadinya pemikiran mereka untuk menikah dibawah umur tadi,” kata Linda.

Linda juga menambahkan, sosialisasi terkait kependudukan juga diberikan kepada siswa disela pembiasaan pagi. “Tidak banyak memang waktunya, namun 10 menit-20 menit informasi tersebut berarti bagi mereka,” tutupnya. (via)