Tradisi Nanggok Tebat Lempaung Telah Dilakukan Turun Menurun

Minggu, 11-April-2021, 19:37



Gedung Agung – Tradisi Nanggok tangkap ikan ramai ramai tetap terjaga, dan sudah dilakukan secara turun menurun, baik menggunakan tali jala atau terjun kedalam tebat (kolam-red) ditangkap dengan tangan.

Hal tersebut, diketahui di Tebat Lempaung di Desa Gedung Agung Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, dan semua itu merupakan tradisi dan tetap terpelihara hingga, saat ini.

“Akan tetapi, sebelum melakukan Nanggok tangkap ikan ramai ramai, mesti memanjatkan doa kepada Allah SWT agar tangkapan ikan banyak,” ungkap Bupati Lahat Cik Ujang, pada Minggu (11/04/2021) kemarin.

Tangkap ikan ramai ramai ini, sambung Bupati Lahat, untuk menjaga dan mempererat tali silahturahmi antar warga yang ada. Dan, tradisi itu sudah dilakukan turun menurun, baik menggunakan tali jala atau terjun kedalam tebat maupun cara tangkap tangan.

“Untuk itu, Nanggok ikan beramai ramai di Tebat Lempaung, desa Gedung Agung Kecamatan Merapi Timur ini, sudah dilakukan secara turun menurun, serta tetap terjaga hingga detik ini, dan tentu saja akan menjadi Destinasi wisata alternatif,” tambahnya.

Bahkan, diakui Bupati Lahat, bahwasanya tradisi nanggok ini telah ada sudah lama sekali, dimana, ikan-ikan yang ada di kolam tidak boleh dipancing, dijala atau ditangkap hingga sampai waktu yang telah ditentukan.

“Maka dari itu, ikan ikan yang dilepas kedalam tebat sama sekali tidak boleh ditangkap, hingga batas waktu telah ditentukan,” urainya lugas.

Semua ini juga, untuk menjaga ekosistem, kelestarian serta tumbuh kembang ikan dan terjaga dengan baik. Bila perlu, tidak hanya di Tebat Lempaung saja, akan merambah desa desa lainnya.

“Antara lubuk larangan dan nanggok di Tebat hampir sama, yang membedakannya, hanya tempat dimana ikan tersebut berkembang biak atau tumbuh. Sedangkan, lubuk larangan dialirkan sungai, kalau nanggok di tebat semacam air yang tidak mengalir. Yang pastinya, dapat dikembangkan menjadi Objek Wisata,” urainya lugas.

Sedangkan, Camat Merapi Timur, Darmi Falentina BA menyampaikan, bahwasanya tradisi ini, khususnya di Merapi Timur terus terjaga. Alhamdulillah, masih dijumpai didesa desa dengan cara menangkap ikan beramai ramai.

“Atas masukan dari Bupati Lahat, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait, guna dikembangkan sebagai objek wisata alternatif. Sangat baik sekali, terpenting bukan karena kegiatannya, melainkan dapat kita wariskan kepada anak cucu kelak, jangan sampai sirna dimakan jaman,” pungkas Darmi Falentina.

Hal serupa, juga disampaikan oleh tokoh pemuda Desa Gedung Agung, Andi Joni Pansyah S.Pd menegaskan, Nanggok di Tebat Lempaung ini sudah ada dari dahulu, dan tetap terpelihara hingga sekarang. Semua ini, merupakan warisan terdahulu.

“Ini semua bisa kita berikan kepada anak cucu, walaupun jaman sudah maju akan tetapi, tradisi tetap harus dijaga, agar tidak punah dimakan waktu, serta tidak dilupakan sedikitpun,” kata Andi, seraya menambahkan, kedepan tidak hanya di Desa Gedung Agung semata, di desa-desa lain tersebar di 24 Kecamatan agar memberlakukan hal serupa. Ini potensi dalam daya tarik wisatawan dan dapat pundi pundi pendapatan Desa. (Din)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

PAJAR BULAN - Selasa, 23-April-2024 - 09:10

Puskes Pajar Bulan, Gelar Re – Akreditasi 

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater