Rekor MURI Tempoyak Harusnya Berdampak Baik Bagi Petani Duren Lahat

Rabu, 18-September-2019, 19:47


Lahat – Pemecahan rekor Muri yang dilakukan pemerintah Kabupaten Lahat pada 18 September 2019 dalam hal memasak Ayam Nanas dan Sambal Tempoyak berlangsung sukses dan meriah.

Namun hal ini langsung ditanggapi oleh salah satu putra daerah Kabupaten Lahat Muhammad Yanuar Anoseputra.

“Saya mengapresiasi pemecahan rekor Muri Dunia ini. Setelah sebelumnya Lahat juga memegang rekor Muri sebagai daerah pemilik situs megalith terbanyak se-Indonesia,” jelasnya.

Yanuar mengatakan bahwa pemecahan rekor dalam hal kuliner seperti ini memang sudah biasa di Indonesia. Seperti yang pernah di lakukan Ogan Ilir dengan pemecahan rekor masak pindang, Sumatera Barat dengan pemecahan rekor masak rendang, Bangka Belitung dengan pemecahan rekor masak dan makan lempah kuning, Bekasi dengan pemecahan rekor makan Bakso, dan lain sebagainya.

“Tempoyak ini adalah makanan yang umum di etnik melayu. Tidak hanya di Lahat dan Sumatera Selatan, tapi juga ada di Jambi, Lampung, Bengkulu, Kalimantan hingga Malaysia. Jadi disini Lahat menjadi pemegang rekor dunia masak tempoyak terbanyak diantara daerah-daerah bahkan negara yang ada tempoyak ini,” jelas Yanuar.

Lanjutnya, dengan pemecahan rekor ini mestinya tidak hanya menjadi acara selebrasi pemecahan saja. Namun harus berdampak pada sisi ekonomi baik industri hulu maupun hilir dalam dunia tempoyak.

“Dengan ini, maka petani durian Lahat harusnya merasakan imbasnya juga. Dengan meningkatnya perekonomian melalui tempoyak,” tambahnya.

Masih kata Yanuar, daerah penghasil tempoyak bukan cuma Lahat. Maka dari itu pemerintah Kabupaten Lahat mesti menjadikan tempoyak Lahat ini menjadi tempoyak terbaik di dunia. Membangun industri hilir pengolahan tempoyak Lahat agar bisa dijual ke daerah lain.

“Kalo bisa tempoyak ini jadi oleh-oleh khas Lahat. Selama ini kan kita bingung ya kalo ada tamu dari luar, dia mau nyari oleh-oleh khas Lahat. Paling sering kita rekomendasikan kopi dan lemang, sangat jarang merekomendasikan tempoyak,” ungkapnya.

Yanuar menambahkan, dengan dibuatnya industri hilir tempoyak oleh pemerintah, maka akan membutuhkan bahan baku berupa durian. Lahat sendiri merupakan salah satu penghasil durian terbesar di Sumatera Selatan. Maka, hal ini bisa meningkatkan harga durian, ataupun harga tempoyaknya langsung.

“Biasanya kalo nunggu hepang, yang dijadikan tempoyak tu dehian yang pekir alias dide kah laku dijual. Ade yang tukak dikit dimakan tupai, atau ade yang pecah pas umban. Pokoknye semoga harge tempoyak jadi mahal pacak semangai jeme dusun,” pungkas jeme kikim ini.

(YAN)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

PAJAR BULAN - Selasa, 23-April-2024 - 09:10

Puskes Pajar Bulan, Gelar Re – Akreditasi 

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater