LahatOnline » IGI LAHAT DI HGN HARAPKAN PERHATIAN PEMERINTAH

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

IGI LAHAT DI HGN HARAPKAN PERHATIAN PEMERINTAH

Minggu, 25-November-2018, 23:57

Post Views: 3,069

LAHAT – Pada momentum Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun, memiliki harapan besar agar peringatan tahunan ini tidak hanya menjadi sebuah acara ceremonial saja tanpa ada perbaikan yang signifikan terhadap persoalan guru.

Hal ini disampaikan Repiandi selaku Ketua IGI ( Ikatan Guru Indonesia ) Kabupaten Lahat pada Minggu (25/11) bertepatan perayaan Hari Guru Nasional yang ke – 24 dan peringatan IGI ke- 9 tahun.

“Bangsa yang abai terhadap guru akan sulit maju, karena guru merupakan faktor kunci mutu pendidikan dan kemajuan sebuah bangsa. Kualitas generasi penerus ditentukan oleh guru—selain orangtua dan pemerintah.

Setidaknya ada empat hal yang perlu dibenahi secara serius bagi pemerintah terkait kebijakannya terhadap guru, yaitu; (1) pemerataan, (2) Kompetensi, (3) Perlindungan dan (4) Kesejahteraan.

Pemerataan guru yang ideal sebenarnya dapat kita lihat dari distribusi guru, sekolah yang memiliki jumlah dan kualifikasi guru yang cukup berarti itu sekolah baik pada standar tenaga pendidik. Namun kalau kita lihat data yang ada; jumlah guru bukan PNS begitu tidak sebanding,” jelasnya.

“Dilapangan memang ada beberapa sekolah yang jumlah gurunya lebih dari cukup; misalnya sekolah diperkotaan, tapi dibanyak tempat ada sekolah yang hanya memiliki guru seadanya.

Hal kedua yang perlu dibenahi adalah terkait kompetensi guru yang sangat mendukung serta terbatasnya program dan akses dalam peningkatan kemampuan guru menjadi kendala bagi guru

Oleh karena itu, pemerintah harus membuka diri, bekerjasama dan menawarkan pihak-pihak lain: organisasi profesi dan sebagainya untuk bersama-sama berperan dalam menghadapi kendala yang ada,” ujarnya

Terpisah Ahmad Subardi, mantan Kepala Sekolah LPI Al Kautsar, menyebutkan bahwa hingga saat ini pemerintah telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional.

Namun upaya itu akan sia-sia belaka tanpa keinginan keras dari pihak guru itu sendiri. Di sisi lain pemerintah telah bertekad meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemberian tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik.

Saya berharap hal ini berimplikasi nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru, dibuktikan dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.

Kedepan perlu segera dirumuskan kebijakan, agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri.

Profesionalisme guru, lanjut Ahmad Subardi, khususnya berkaitan dengan pengembangan keprofesian dan karirnya makin terus ditumbuh kembangkan. Beberapa kebijakan strategis untuk membentuk guru yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi, sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional.

Kemudian Ahmad Subardi menambahkan, bahwa satu hal yang sangat fundamental dalam dunia pendidikan adalah Penguatan Pendidikan Moral atau Pendidikan Karakter.

Dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pornografi dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Oleh karena itu Subardi menegaskan kembali arti penting dari pendidikan berkarakter.

Menurut Subardi, karakter pada dasarnya berkaitan erat dengan Konsep Moral, Sikap Moral dan Perilaku Moral. Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik di dukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan, pungkas Calon Anggota DPRD Propinsi Sumsel dari partai Perindo ini

MIRHAN)