Opini Publik : AKTIVIS PLAGIAT

Oleh Lidya Cempaka (Aktivis Gemapela)

Kamis, 4-Februari-2021, 21:43


Aktivis selalu dikenal dengan sifat heroisme yang tinggi, kemerdekaan indonesia juga tidak lepas dari peran aktivis. Semakin hari perkembang aktivis semakin maju mengikuti perkembangan zaman, dan sekarang ada banyak jenis aktivis di kabupaten Lahat, ada aktivis yang murni memperjuangkan nasib rakyat, ada aktivis yang menutupi keborokan bapak berpangkat, atau aktivis yang hanya mencari sesuap nasi.

Memasuki abad ke-21 peran ketiga aktivis semakin terlihat tak jarang kita melihat pemberitaan dimedia perihal aksi para aktivis bahkan banyak aktivis yang memiliki media online dan media sosial “Setiap Kita Adalah Jurnalis” ya mungkin kata itu cukup untuk menggambarkan peran aktivis hari ini.

Akan tetapi menurut pandangan empiris saya hari ini sifat heroisme para aktivis mulai berkurang bahkan sudah memudar, penyebab utamanya banyaknya “Aktivis Plagiat”. Para aktivis plagiat ini adalah mereka yang menggunakan nama baik aktivis untuk mencari sesuap nasi dan menutupi keborokan bapak berpangkat.

Aktivis Plagiat melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya, tak jarang saya temukan di kabupaten Lahat para aktivis plagiat mengklaim gerakan yang dilakukan oleh GEMAPELA. Mengaku sebagai senior, mengaku kader, mengaku orang terdekat bahkan melakukan plagiat tulisan dari kader gemapela, modus itu selalu menjadi senjata bagi para aktivis plagiat untuk memenuhi kebutuhanannya.

Berangkat dari hal di atas saya mulai bisa menjawab mengapa indonesia tidak pernah merdeka seutuhnya. Ternyata penyebab utamanya terlalu banyak aktivis yang mengatasnamakan keadilan sosial demi keadilan perut pribadi. Wajar KORUPTOR merajalela, karena hari ini pelacur intelektual bukan hanya pejabat dan penegak hukum tapi para manusia yang mengaku sebagai aktivis yang paling kritis tapi ternyata tikus dan terlalu banyak pemuda yang apatis.

Melalui tulisan ini saya hanya ingin menegaskan berhenti menjadi aktivis plagiat karena kalian hanya mendapatkan kenikmatan sesaat dan bergerak dari zona apatis karena pemuda adalah harapan bangsa untuk menghadapi para penjajah. Kita tidak akan pernah merdeka jika masih banyak manusia yang serakah, kita tidak akan pernah merdeka jika pemuda masih menjadi budak media. Stop bicara MERDEKA dan menuntut keadilan jika kalian masih menjadi bagian dari neokolonialisme.

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater