LahatOnline » SABAR KONSISTEN LESTARIKAN KERAJINAN TANGAN TRADISIONAL

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

SABAR KONSISTEN LESTARIKAN KERAJINAN TANGAN TRADISIONAL

Selasa, 4-Desember-2018, 12:49

Post Views: 3,886

BANTUNAN – Karang taruna Desa Bantunan Kecamatan Pajar Bulan, saat ini mengembangkan kerajinan tangan yang dibuat dari bahan dasar rotan, bambu dan ghesam.

Ketua Karang Taruna Desa Bantunan Sabar mengatakan, bahwa pihaknya saat ini terus memproduksi kerajinan tangan dengan berbagai macam bentuk.

“Yang paling banyak pesanan berupa piring rotan. Namun selain itu, kerajinan seperti kursi bambu, Kinjagh alat menampung hasil panen kopi, dan aneka anyaman dari ghesam,” kata dia, Rabu (4/12).

Lanjut Sabar, pihaknya juga menerima pesanan dalam jumlah banyak. Saat ini, pihaknya hanya mengerjakan sesuai dengan pesanan saja.

“Karena kami pasar belum ada, jadi buat kerajinan saat ada pesanan saja. Kami harap, bila ada pihak yang ingin membantu memasarkan, kami sangat terbantu dan bersyukur,” ujar dia.

Bagi Sabar, dia bersama pemuda di Desa Bantunan, membuat kerajinan tangan bukanlah tugas orang tua. Dia ingin agar keterampilan yang memang ada pada budaya nenek moyang, diwariskan terus menerus hingga ke tangan pemuda.

“Ini juga tentang warisan leluhur kita, jadi patut di lestarikan. Saya ajak pemuda desa jangan malu memproduksi kerajinan tangan, sebab kalau keterampilan ini tidak di wariskan, maka akan putus dan hilang ditelan zaman,” tutunya.

Sementara itu, Jusman salah seorang pengunjung mengungkapkan, bahwa memang kualitas yang dihasilkan disana memang benar benar bagus.

“Saya lihat langsung proses pembuatannya, mulai dari menyerut bahan dasar, hingga menganyam dan jadi sebuah karya seni. Saya lihat, satu persatu dibuat dengan teknik sendiri, dan dirangkai sedemikian rupa. Bahannya memanfaatkan yang disediakan alam. Saya rasa, hal ini patut di lestarikan, didukung dan bantu pasarkan,” ungkap dia. (RPW).