Menjaga Etika Kunjungan : Pelajaran dari Interaksi DPRD Lahat dan Muratara 

Rabu, 24-Januari-2024, 17:58


Kunjungan antar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya seharusnya menjadi momen yang sarat dengan etika dan protokol. Namun, peristiwa yang terjadi saat delapan anggota DPRD Muratara melawat ke kantor DPRD Lahat pada Rabu (24/01/2024) membuka jendela pada tantangan etika dalam interaksi antar-lembaga pemerintahan.

Interaksi dimulai dengan kekosongan di kantor DPRD Lahat saat kunjungan berlangsung. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada koordinasi sebelumnya atau kurangnya komunikasi antar DPRD terkait kunjungan tersebut. Tanpa surat pemberitahuan sebelumnya, kondisi ini mengundang perdebatan terkait persiapan dan tata cara kunjungan resmi.

Ruang Komisi II DPRD Lahat menjadi saksi bisu pertemuan antara anggota DPRD Lahat dan Sub Koordinator Kerjasama dan Aspirasi, Rosian Muklis. Dialog singkat antara kedua belah pihak hanya berlangsung 10-15 menit, yang kemudian diikuti dengan kepulangan rombongan DPRD Muratara. Kecepatan interaksi ini menimbulkan pertanyaan tentang substansi konsultasi yang sebenarnya dan apakah pertemuan tersebut memenuhi standar etika.

Ketidaksesuaian ini semakin menarik perhatian ketika diketahui bahwa DPRD Lahat sedang dalam masa Dinas Luar (DL) semua. Pertanyaan muncul: apakah ada koordinasi yang seharusnya terjadi agar kunjungan dapat diselenggarakan dengan lebih baik? Sikap seolah-olah acuh tak acuh terhadap tamu mengundang pemikiran tentang perlunya pembaruan protokol dan standar prosedur dalam kunjungan antar DPRD.

Permasalahan ini seolah membuka lembaran baru dalam diskusi seputar etika dan tata cara kunjungan antar-dewan. Sebagai anggota dewan yang mewakili rakyat, diharapkan tingkat kesadaran dan ketelitian mereka dalam menjalankan tugas-tugas resmi, termasuk kunjungan ke daerah lain, dapat ditingkatkan.

Pelajaran dari interaksi DPRD Lahat dan Muratara adalah pentingnya menjaga etika dalam setiap aspek kunjungan resmi. Koordinasi yang baik, pemberitahuan sebelumnya, dan dialog yang substansial harus menjadi bagian dari proses ini. Kejadian ini menawarkan kesempatan bagi DPRD di seluruh daerah untuk merefleksikan kembali etika dalam interaksi mereka, menjadikan setiap kunjungan sebagai kesempatan untuk memperkuat solidaritas antar-lembaga pemerintahan dan memberikan contoh positif untuk masyarakat.

Penting untuk diingat bahwa kunjungan antar-lembaga pemerintahan adalah bagian dari dinamika demokrasi lokal. Oleh karena itu, setiap interaksi harus mengedepankan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sebagai representatif rakyat. Kejadian di DPRD Lahat dan Muratara mengingatkan kita akan perlunya perbaikan dalam aspek-aspek tertentu.

Pertama, koordinasi antar-DPRD harus ditingkatkan. Pemberitahuan sebelumnya tentang kunjungan resmi merupakan langkah yang esensial untuk memastikan persiapan yang optimal. Komunikasi yang jelas dan terbuka antar-lembaga merupakan kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati.

Kedua, prosedur kunjungan harus lebih terstruktur. Menentukan agenda yang jelas, memberikan ruang untuk dialog yang substansial, dan menghargai waktu merupakan hal-hal yang harus diperhatikan. Ini bukan hanya untuk kepentingan DPRD yang berkunjung tetapi juga untuk memastikan bahwa tuan rumah memiliki persiapan yang memadai.

Ketiga, kesadaran akan tanggung jawab sebagai anggota dewan perlu ditingkatkan. Kunjungan ke daerah lain bukan hanya sekadar rutinitas formalitas, tetapi juga peluang untuk memahami dinamika serta kebutuhan masyarakat setempat. Anggota DPRD memiliki peran penting sebagai perwakilan rakyat, dan sikap mereka harus mencerminkan integritas dan kepedulian terhadap kepentingan publik.

Dalam mengevaluasi peristiwa ini, semestinya DPRD Lahat dan Muratara dapat mengambil pelajaran berharga. Meningkatkan koordinasi, menetapkan prosedur kunjungan yang lebih terstruktur, dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sebagai wakil rakyat adalah langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk memperbaiki dinamika kunjungan antar-DPRD di masa depan.

Dengan demikian, kunjungan antar-lembaga pemerintahan dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat kolaborasi dan saling pengertian antar-daerah. Peningkatan dalam aspek-aspek ini tidak hanya akan menciptakan hubungan yang lebih baik antar-DPRD, tetapi juga memberikan contoh positif untuk masyarakat, mengukuhkan dasar demokrasi lokal yang kokoh dan transparan.

Dalam menanggapi kejadian ini, penting bagi masyarakat untuk mengawasi dan menilai tindakan DPRD Lahat dan Muratara. Kejadian seperti ini menjadi cermin bagi kualitas kepemimpinan dan kedisiplinan para wakil rakyat.

Peran media massa juga memiliki peran penting dalam menyuarakan tanggapan masyarakat terhadap etika kunjungan ini. Pemberitaan yang obyektif dan mendalam dapat memberikan tekanan moral kepada anggota DPRD agar meningkatkan kualitas pelayanan dan etika dalam setiap interaksi resmi.

Selain itu, perlu ada pembahasan lebih lanjut di tingkat lembaga tentang standardisasi protokol kunjungan. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa setiap kunjungan resmi antar-DPRD diatur dengan baik, mulai dari pemberitahuan hingga pelaksanaan agenda kunjungan.

Kesimpulannya, insiden kunjungan DPRD Muratara ke Lahat menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya etika dan koordinasi dalam interaksi antar-lembaga pemerintahan. Masyarakat berhak menuntut tingkat pelayanan dan integritas yang tinggi dari wakil rakyat mereka. Sementara itu, DPRD Lahat dan Muratara perlu merespons dengan serius untuk memperbaiki tata kelola dan etika kunjungan agar dapat memberikan contoh yang baik bagi daerah-daerah lain. Semua pihak harus bersama-sama berkontribusi untuk memperkuat dasar demokrasi lokal demi kesejahteraan masyarakat.

(Amaludin-Unsela)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater