Menggugah Kesadaran Lingkungan: Caleg dan Alat Peraga Kampanye di Tengah Masa Kampanye Pemilu 2024

Selasa, 23-Januari-2024, 08:18


Masa kampanye pemilu menjadi momentum krusial bagi para calon legislatif (Caleg) untuk mempromosikan diri dan menyampaikan visi-misi mereka kepada masyarakat. Namun, sayangnya, semangat untuk mendapatkan dukungan seringkali menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu fenomena yang mencolok adalah pemasangan alat peraga kampanye (APK) di tempat yang seharusnya dilindungi, seperti pohon.

Pohon, sebagai bagian integral dari keindahan alam, telah menjadi saksi bisu dari aksi yang seharusnya tidak terjadi. Pemasangan APK di ranting-ranting pohon bukan hanya merusak estetika, tetapi juga mencoreng keberagaman flora yang menjadi ciri khas lingkungan. Saatnya kita bersama-sama merenung, mengapa pohon harus menjadi korban di tengah-tengah dinamika politik?

Pentingnya menjaga estetika kota sebagai identitas suatu daerah seharusnya menjadi perhatian utama bagi para Caleg. Sejalan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tempat-tempat yang dianggap sakral seperti tempat ibadah, rumah sakit, dan tempat pendidikan, termasuk pohon dan taman, seharusnya terbebas dari APK kampanye. Namun, masih saja terdapat beberapa Caleg yang tampaknya melupakan aturan tersebut.

Dalam konteks Kabupaten Lahat, kekhawatiran akan dampak negatif terhadap keindahan lingkungan semakin meruncing mengingat evaluasi Adipura yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Pemasangan APK di pohon bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan visual, tetapi juga dapat merugikan citra kabupaten di mata masyarakat luas. Apakah pencapaian Adipura sebanding dengan pohon-pohon yang harus rela “mendukung” kampanye?

Bawaslu dan KPU Kabupaten Lahat memiliki peran sentral dalam menjaga ketertiban selama masa kampanye. Dalam menghadapi pelanggaran seperti pemasangan APK di pohon, langkah tegas harus diambil untuk memastikan para Caleg memahami konsekuensi dari tindakan mereka terhadap lingkungan. Ini bukan hanya soal politik, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap keberlanjutan alam.

Sebagai pemilih yang cerdas, kita memiliki peran dalam memberikan tekanan kepada Bawaslu dan KPU untuk bertindak tegas. Melalui kesadaran lingkungan, kita dapat bersama-sama memastikan bahwa masa kampanye bukanlah alasan bagi para Caleg untuk melupakan nilai-nilai konservasi dan keindahan alam. Pohon pun tak seharusnya menjadi korban politik yang merusak ekosistem.

Seiring berakhirnya masa kampanye pada 10 Februari 2024, mari kita sampaikan pesan kepada para Caleg: “Pohon saja tak kau sayang, apa lagi pemilihmu?” Dukungan kita bukan hanya untuk visi-misi politik, tetapi juga untuk menjaga keberlangsungan alam yang menjadi rumah bersama. Jangan biarkan masa kampanye merusak keindahan yang seharusnya kita jaga bersama.

Momentum pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang menandai akhir perjalanan kampanye, namun tantangan untuk menjaga lingkungan akan terus berlanjut. Setelah kotak suara tertutup, kita perlu mengevaluasi dampak nyata dari tindakan Caleg terhadap pohon-pohon yang setia berdiri di tengah-tengah kota. Apakah kebijaksanaan politik mereka sejalan dengan kepedulian terhadap ekosistem?

Saatnya bagi Bawaslu dan KPU Kabupaten Lahat untuk tidak hanya menuntut pertanggungjawaban selama masa kampanye, tetapi juga memastikan adanya langkah restoratif. Dengan memahami pentingnya keberlanjutan lingkungan, para Caleg yang terbukti melanggar aturan harus diberikan sanksi yang sesuai sebagai pembelajaran bagi mereka dan calon-calon lainnya di masa mendatang.

Pemilu bukan hanya soal menentukan wakil rakyat, tetapi juga tentang membangun etos politik yang berkelanjutan. Dengan mengutamakan keindahan lingkungan, para Caleg tidak hanya mendapatkan dukungan politik, tetapi juga kepercayaan sebagai pemimpin yang peduli terhadap rumah kita bersama. Lingkungan yang sehat adalah investasi jangka panjang bagi keberlangsungan kita sebagai masyarakat.

Sebagai pemilih, kita memiliki hak dan tanggung jawab untuk mengawasi jalannya demokrasi dan dampaknya terhadap lingkungan. Setelah mencoblos pada 14 Februari nanti, mari bersama-sama mengawal agar janji-janji kampanye tidak hanya sebatas retorika, tetapi menjadi komitmen nyata untuk melindungi keindahan alam yang turut menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian, kita tak hanya memilih pemimpin, tetapi juga menjaga kelestarian rumah kita, bumi tercinta.

Setelah pencoblosan usai, perhatian kita tetap diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan bersih-bersih pasca-kampanye juga mencakup lingkungan. Bawaslu dan KPU perlu melibatkan para pemenang dan kalah dalam upaya merestorasi keindahan kota. Bersama-sama, kita dapat menunjukkan bahwa masa kampanye bukan hanya awal dari keterlibatan politik, tetapi juga awal dari tanggung jawab terhadap keberlanjutan alam.

Dengan menciptakan kesadaran lingkungan dalam kalangan para Caleg dan pemilih, kita dapat mewujudkan pemilu yang lebih berkelanjutan di masa depan. Tindakan-tindakan kecil seperti tidak memasang APK di tempat yang tidak semestinya dapat menjadi landasan bagi perubahan besar dalam budaya politik kita. Pohon, sebagai simbol kehidupan, layak mendapatkan perlindungan dari efek samping politik.

Demokrasi yang berkualitas bukan hanya terlihat dari proses pemilihan yang adil, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap masyarakat dan lingkungan. Kita semua memiliki peran dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan, di mana pemilu bukan hanya tentang kekuasaan politik tetapi juga tentang keberlanjutan dan keindahan lingkungan yang kita warisi.

Dengan menggugah kesadaran lingkungan di tengah-tengah masa kampanye, kita mengirimkan pesan yang kuat bahwa politik tidak harus merusak keindahan alam. Mari berkomitmen untuk menjaga kebersihan, estetika, dan keberlanjutan lingkungan sepanjang perjalanan demokrasi kita. Pohon dan alam layak mendapatkan tempat istimewa, bahkan di tengah gempuran dinamika politik.

(Amaludin-Unsela)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater