HGN, Hasperi Berpesan : Guru dan Wali Murid Jangan Sensitif 

Sabtu, 25-November-2023, 19:37


LAHAT – Hari Guru Nasional diperingati jadi hari istimewa bagi kaum guru ataupun pendidik. Pasalnya, perayaan HGN tersebut merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi dan jasa-jasa para guru dalam mendidik anak bangsa.

Melalui peringatan HGN ini, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dr Hasperi Susanto SPd MM mengatakan, terdapat perbedaan zaman dahulu dengan zaman sekarang di dunia pendidik. Bila dahulu, saat siswa di hukum guru maka jarang sekali bahkan hampir tidak ada orang tua yang lakukan pelaporan hingga ke ranah hukum. Namun sekarang malah kebalikannya, orang tua mudah sekali untuk membuat laporan dengan dugaan kekerasan yang dilakukan guru kepada anaknya.

“Ingat, wali murid dan para pendidik (guru) jangan sensitif. Orang tua harus mencari tahu lebih detail dulu, kenapa hukuman bisa terjadi. Pendidik juga jangan semena-mena, berikan hukuman yang masih berada sesuai koridornya. Karena sekarang ini, anak kena cubit sedikit saja, orang tua sudah langsung membawa ke ranah hukum,” jelasnya Sabtu (25/11/2023).

Sebagai orang tua kedua di rumah kedua, tentunya guru juga memiliki sumpah janji guru dan UU yang mengharuskan guru, untuk bersikap elegan. Juga sudah bukan zamannya lagi, untuk memberi hukuman dengan menggunakan fisik. Sebab masih ada cara lain yang bisa guru lakukan untuk memberi efek jera kepada siswa, seperti meminta siswa membuat perjanjian dengan tulisan yang dibuat siswa sendiri sampai beberapa lembar hingga melakukan panggilan orang tua.

“Karena tidak ada guru yang tidak sayang kepada anaknya. Guru adalah orang tua kedua setelah orang tua di rumah, yang mendidik dan memberikan ilmu,” tegas Hasperi.

Hasperi juga apresiasi langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, dengan adanya kurikulum muatan lokal Baca Tulis Al-Quran. Kurikulum tersebut, jadi cara untuk mencegah kenakalan remaja, bullying, dan perundungan.

“Saya harap tidak ada siswa yang melawan guru hingga lakukan kekerasan, begitu juga sebaliknya tidak ada guru yang main fisik. Semua harus disikapi dengan sehat. Mulok BTA jadi pagar bagi diri anak agar beretika dan beragama,” harapnya.

Via

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater