Bupati Lahat : Cinta dan Lestarikan Budaya Kuda Kepang 

Sabtu, 25-November-2023, 17:27


      Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keberagaman budaya, memelihara warisan leluhur menjadi tanggung jawab bersama. Di Kabupaten Lahat, Bupati H. Cik Ujang menonjolkan cintanya terhadap tradisi dengan menggelar Festival Kuda Kepang. Namun, sebelum memahami bagaimana Bupati Lahat berperan dalam pelestarian budaya ini, mari kita kenali lebih dalam apa itu Kuda Kepang.

Kuda Kepang : Tradisi yang Menghidupkan Roh Budaya

      Kuda Kepang adalah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa, namun kini telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Pertunjukan ini melibatkan tarian yang menarik, di mana para penari mengenakan kostum kuda dan melakukan gerakan yang dinamis. Yang membuat Kuda Kepang unik adalah penggunaan keris, selendang, dan atribut lainnya yang diiringi dengan musik gamelan yang khas.

      Latar belakang Kuda Kepang melibatkan unsur mistis dan spiritual. Konon, pertunjukan ini memiliki nilai-nilai filosofis dan kepercayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi. Pada awalnya, Kuda Kepang adalah bentuk seni rakyat yang dipentaskan sebagai bentuk hiburan dan upacara adat. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan dan mengajarkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.

Cik Ujang: Pemimpin yang Peduli pada Akar Budaya

      Bupati Lahat, H. Cik Ujang, membawa semangat cinta terhadap tradisi ke tingkat yang lebih tinggi dengan menginisiasi Festival Kuda Kepang. Dalam pembukaan acara, beliau menegaskan pentingnya melestarikan Budaya Kuda Kepang, memandangnya sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia. Ini bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga usaha nyata untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan leluhur.

      Pemimpin yang peduli, Cik Ujang memahami bahwa keberagaman budaya adalah kekayaan bangsa. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya menjaga keaslian Budaya Kuda Kepang di tengah arus modernisasi. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar serta kaya akan Budaya," ucap Bupati, merangkul keberagaman sebagai kekuatan bersama.

Festival Kuda Kepang : Hiburan dan Pendidikan Budaya

      Dengan menyelenggarakan Festival Kuda Kepang, Pemerintah Kabupaten Lahat, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian tradisi ini. Niel Aldrin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menjelaskan bahwa festival ini bukan hanya hiburan semata. Tujuannya adalah untuk melestarikan keberadaan Kuda Kepang di Kabupaten Lahat, sekaligus sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat.

      Sebagai persembahan pemkab Lahat kepada masyarakat, Festival Kuda Kepang juga memiliki makna tersendiri. Aldrin menekankan bahwa acara ini sebagai bagian dari rangkaian perayaan berakhirnya kepemimpinan Cahaya ditahun 2023. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menghibur warga Lahat tetapi juga menjadi momentum untuk merayakan perjalanan kepemimpinan.

Pesan Kepemimpinan : Jaga Adat dan Budaya

      Dalam pesannya kepada para peserta, Bupati Cik Ujang mengajak semua pihak untuk tetap menjaga adat dan budaya Kuda Kepang. Melalui kata-katanya, beliau menyampaikan kekhawatiran agar keberlangsungan tradisi ini tidak tergerus oleh kemajuan zaman. Pemimpin yang proaktif, Cik Ujang menyadari bahwa menjaga akar budaya adalah investasi untuk masa depan yang lestari.

      Seiring berjalannya acara, Bupati Lahat dan Forkopimda disuguhkan dengan tarian-tarian Kuda Kepang dari para peserta. Momen ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi kepada para seniman tradisional, tetapi juga sebagai simbol integrasi antara pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan warisan nenek moyang.

Menjalin Kebinekaan Lewat Kuda Kepang

      Festival Kuda Kepang di Lahat bukan sekadar pertunjukan tari tradisional. Ini adalah kisah tentang seorang pemimpin, Bupati Cik Ujang, yang mendedikasikan dirinya untuk melestarikan kekayaan budaya. Dalam kisah ini, Kuda Kepang menjadi medium yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

      Festival ini bukan hanya sebagai hiburan semata, melainkan juga sebagai panggung pendidikan budaya yang mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal. Cik Ujang membuktikan bahwa pemimpin yang peduli terhadap akar budaya mampu menjembatani kesenjangan antara tradisi dan modernitas, menciptakan harmoni dalam keberagaman. 

          Dengan demikian, Bupati Lahat bukan hanya menjadi figur politik, tetapi juga pahlawan budaya yang membawa semangat cinta dan pelestarian warisan leluhur ke dalam setiap langkah kepemimpinannya.

(Amaludin-Unsela)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater