LahatOnline » Payah, Wasit Pertandingan Diduga Bersikap Tidak Netral

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Payah, Wasit Pertandingan Diduga Bersikap Tidak Netral

// Sisi Positifnya, Atlet Luar Lahat di Coret

Sabtu, 21-September-2019, 23:39

Post Views: 3,309

LAHAT ONLINE, Lahat – Kejuaraan memperebutkan piala bergilir Bupati dan piala tetap Ketua Umum IPSI Lahat, sekaligus seleksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dicederai dengan keputusan keputusan yang tidak tepat oleh wasit juri pertandingan.

Wasit juri yang berasal dari IPSI Provinsi ini diklain mempunyai lisensi nasional. Namun keputusan keputusannya di duga memihak salah satu perguruan, sehingga merugikan perguruan lain.

“Setidaknya ada satu wasit juri yang kami lihat keputusannya selalu merugikan kami, sehingga hal ini merugikan atlet kami yang harusnya menang, justu kalah,” ujar salah satu kontingen dari Perguruan PSHT.

Lebih lanjut, kontingen PSHT tersebut mengatakan setidaknya ada dua atlet dari PSHT yang harusnya menang. “Tentu hal ini sangat kami sayangkan, pada hal harusnya wasit juri bersikap netral, sehingga melahirkan atlet yang benar benar mumpuni,” tandasnya.

Menindak lanjuti hal tersebut, Ketua Umum IPSI Lahat, H Aris Susilo menilai bahwa untuk perguruan yang keberatan atas hasil pertandingan bisa melapor ke pantia. “Jika keberatan silakan melapor ke panitia pertandingan atau sekretaris umum IPSI Provinsi,” katanya.

Setelah melaporkan hal tersebut, kontingen PSHT harus gigit jari, karena untuk memproses keberatan tersebut, pihak yang merasa keberatan atas hasil pertandingan harus membayar memo keberatan sebesar 2 juta rupiah.

Kendati dicederai dengan dugaan wasit juri yang tidak netral, kejuaraan ini juga mendapatkan nilai positif, dimana atlet yang bertanding harus tinggal di Lahat dan mempunyai KTP Lahat, sehingga praktek membeli atlet luar dapat di cegah.

“Perguruan Satria Mandiri dan Persinar Asad harusnya ikut turnamen ini, namun karena atlet mereka dari luar, dengan berat hati terpaksa kami coret,” ujar pelaksana pertandingan, Bramanti.

Dengan demikian, Bramanti berharap agar atlet yang turun di Porprov ini merupakan atlet asli putra daerah. “Karena jika tidak demikian, atlet atlet kita yang ada di Lahat tidak akan maju dan berkembang,” pungkasnya. (Ir22)