MASYARAKAT PSEKSU MASIH KELUHKAN TIDAK STABILNYA HARGA KARET

Senin, 13-Mei-2019, 17:38


TAJUNG RAYA- Meskipun kondisi harga karet menurun tetapi masyarakat masih banyak menjualkan hasil karet dikarna kondisi ekonomi masyarakat kebanyakan bergantung pada hasil karet sendiri.

Salah satu petani karet wiwin(36)tahun Menuturkan bahwa kebutuhan sehari hari yang selalu meningkat membuat masyarakat mau tidak mau hanya tergantung pada hasil karet apalagi di bulan puasa harga kebutuhan bahan pokok meningkat.

tidak hanya mayoritas masyarakat Pseksu kebanyakan petani karet dan sawit, nah dengan harga yang semakin lama semakin menurun ini membuat petani karet terasa tercekik karna harga yang terus tidak stabil dan tidak sesuai dengan kebutuhan sehari hari.

” sebagai petani karet ini hanya berkeinginan supaya harga karet ini stabil dan sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi, harga karet yang hanya di patok dengan harga Rp 8000 pe kg itu mebuat kebutuhan yang harus dipenuhi tidak cukup belum mebayar cicilan keredit, belum untuk anak sekolah dan kebutuhan lainnya” katanya,Senin(13/5)
Lanjutnya untuk itu sekiranya pemerintah harus pekah terhadap apa yang terjadi didalam masyarakat ini, tidak banyak yang masyarakat inginkan tetapi apa yang menjadi pemasukan bagi masyarakat harus diseimbangkan seperti harga karet ini, harus sesuai dengan stndar kebutuhan masyarakat banyak. Terangnya.

Sementara itu salah satu toke wawan (26) tahun menerengakan bahwa kondisi karet yang tidak stabil ini membuat masyarakat juga lesu untuk mehasilakn hasil karet yang berkuakitas, dan juga kebanyakan masyarakat yang menengah keatas yang mepunyai kebun karet enggan untuk mengarap hasil karet, masyarakat separuhnya banyak mengumoulakan sendiri hasil karetnya dan langsung menjual ke pabrik dan dengan harga sesuai ukuran pabrik tersebut.

” kita sebagai toke ini terkadang banyak mengalami kerugian salah satunya hail yang karet yang dibeli mengalami penyusutan yang lumayan banyak setelah sampai ke pabrik, dan ada juga hasil karet masyarakat ada juga banyak terdapat tatal atau kotoran yang membuat jarga karet menurun dan kualitas karet diragukan, tetapi apabila harga karet naik masyarakat banyak berbindong menjual hasil karet mereka tapi kalau saat ini tidak lumayan banyak” pangkasnya(Ap/Lo)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater