LahatOnline » PETANI SAWIT WARGA LINGGAR JAYA BERHARAP HARGA SAWIT NAIK MENJADI RP 2.500 PERKILO

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

PETANI SAWIT WARGA LINGGAR JAYA BERHARAP HARGA SAWIT NAIK MENJADI RP 2.500 PERKILO

Jumat, 5-Mei-2023, 17:36

Post Views: 681

LINGGAR JAYA- Petani sawit sangat mengeluhkan pasalnya harga sawit semakin kian menurun tepatnya di SP 1 bumi Lampung Desa Linggar jaya kecamatan kikim timur, kabupaten lahat.

JAUHARI selaku warga petani sawit saat di konfirmasi di kebunya dirinya menerangkan” Sekarang kami petani sawit ini mengeluhkan harga sawit perkilo Rp 1.800,- sekarang menurun lagi menjadi Rp 1.500,- perkilonya, jadi kebutuhan masyarakat ini banyak membutuhkan pupuk, Harganya harus seimbang. kami minta naikan harga sawit perkilonya Rp 2.000 atau Rp 2.500, Perkilonya. maka masyarakat itu berimbang dengan kebutuhan pokok, Jadi kami mengharapkan kepada pemerintah harga sawit ini tolong dinaikkan. Supaya perekonomian masyarakat ini naik,” terangnya, Jum’at (5/5/23).

Sementara SAPTA YOGIANTO selaku petani sawit warga setempat ia menjelaskan” Kami ini dari Desa lingkar jaya untuk menjelaskan tentang pertanian perekonomian sawit pertama Pak, kendala dan keluhan para petani sawit ini. tidak sesuai dengan perekonomian Karna minggu yang lalu harganya mencapai Rp 1.800 rupiah, nah untuk panen kali ini sudah turun pak, menjadi Rp 1.500 rupiah itu, tidak sesuai karena dari segi pemanenan upahnya Rp 200 rupiah perkilo, di tambah harga pupuk mahal, belum lagi obat untuk racun rumput, nebas lahan, apa lagi kalau hari hujan jalannya rusak otomatis untuk pengerit upahnya lain lagi,” jelasnya.

“Kami mohon kepada pemerintah yang terkait bisa mengimbangi harga sawit perkilo menjadi Rp 2.500 itu harapan dari kami pak. terutama untuk pemerintah daerah kami khususnya petani sawit dari kemaren harganya turun-turun terus jadi tidak sesuai dengan petani sawit dengan harganya makanya kami kekurangan biaya karena harga menurun sehingga kebun – kebun kami menjadi semak belukar, karena harga turun jadi khususnya kepada pemerintah terkait agar menaikan harga sawit supaya petani sawit menjadi makmur,” harapnya.

(TERIMO/LO)