CIRI ORANG BANGKRUT YANG DIUNGKAPKAN NABI MUHAMMAD SAW. 

Kamis, 30-Maret-2023, 16:48


LAHATONLINE.COM, SUKA MERINDU – BANGKRUT berarti seseorang yang dulunya memiliki sesuatu kelebihan, di akhirnya malah harus mengalami hal wa yang sangat merugikan. Ini juga berlaku bagi orang yang nantinya kelak sudah di akhirat. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sendiri sudah mengingatkan golongan manusia yang merugi atau bangkrut di hari kiamat kelak.

Alkisah, Rasulullah pernah berdiskusi dengan para sahabatnya tentang definisi orang yang merugi. “Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?” tanya Rasul SAW.

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ

Artinya “Tahukah kalian, siapakah orang yang mengalami bangkrut berat di antara kalian? Para sahabat menjawab pertanyaan Nabi: Mereka adalah orang yang tidak memiliki suatu harta apa pun.

ketika itu ada juga para sahabat berpendapat, orang bangkrut adalah mereka yang tidak mempunyai dirham maupun dinar. Ada juga yang berpendapat, mereka yang rugi dalam perdagangan.

Itu adalah jawaban apa adanya dari para sahabat. Mereka masih menafsirkan sesuatu yang bangkrut itu adalah soal dunia, yakni terkait dengan harta.

Akan tetapi Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjelaskan apa yang dimaksud dengan bangkrut itu. Bukan perkara dunia, tapi ada kaitannya dengan akhirat.
Kemudian Rasulullah, SAW bersabda,

فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ (رواه مسلم)

Artinya: “Orang yang menderita bangkrut berat dari umatku adalah orang yang dibangkitkan di hari kemudian dengan membanggakan amal ibadahnya yang banyak, ia datang dengan membawa pahala sholatnya yang begitu besar, pahala puasa, pahala zakat, sedekah, amal dan sebagainya. Tetapi kemudian datang pula menyertai orang itu, orang yang dulu pernah dicaci maki, pernah dituduh berbuat jahat, orang yang hartanya pernah dimakan olehnya, orang yang pernah ditumpahkan darahnya. Semua mereka yang dianiaya orang tersebut, dibagikan amal-amal kebaikannya, sehingga amal kebaikannya habis. Setelah amal kebaikannya habis, maka diambilah dosa dan kesalahan dari orang-orang yang pernah dianiaya, kemudian dilemparkan kepadanya kemudian dicampakkannya orang itu ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ahmad,
“Meskipun mereka banyak pahala shalat, puasa, zakat, dan haji.
“Namun, di sisi lain, ia juga mencaci orang, menyakiti orang, memakan harta orang (secara batil), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Ia kemudian diadili dengan cara membagi-bagikan pahalanya kepada orang yang pernah dizaliminya. Ketika telah habis pahalanya, sementara masih ada yang menuntutnya, dosa orang yang menuntutnya diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke dalam neraka.”

Pahala menggunung tak ada artinya tanpa diikuti dengan akhlak yang baik. Baiknya pemahaman agama seseorang dibuktikan dengan baiknya akhlak dan perilaku.
Rasulullah pernah bersabda, “Kebanyakan yang menjadikan manusia masuk surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR Ahmad).

Sebagai contoh, ada kisah berangkat haji seorang tabi’in, Ali bin Muwaffaq. Dari 60 ribu jamaah haji yang datang ke Tanah Suci, hanya Ali bin Muwaffaq seorang yang mabrur. Padahal, sebenarnya ia tak pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci. Ali menemukan satu keluarga yang kelaparan dalam perjalanan hajinya dari Damaskus. Ia pun membatalkan perjalanan hajinya dan memberikan bekalnya kepada orang yang kelaparan itu.

Kisah masyhur yang ditulis Abdullah bin Mubarak ini mengisyaratkan, tak ada artinya ibadah sehebat apa pun tanpa peduli dengan kondisi sosial. Betapa banyak mereka yang pulang pergi ke Tanah Suci, tetapi tetangganya sendiri berada dalam kesusahan. Apa artinya seorang Muslim berangkat haji dari lingkungan yang melarat dan kelaparan.

Ibadah haji sebagai rukun Islam terakhir menjadi ibadah tertinggi di sisi Allah. Tak ada balasan yang lebih pantas bagi seorang yang mendapatkan haji mabrur kecuali surga. Namun, pada kenyataannya, kepedulian sosial jauh lebih mahal harganya daripada ibadah individual. Menyakiti orang lain bisa menghapuskan nilai ibadah yang telah susah payah diperjuangkan.

Kepedulian seorang Ali bin Muwaffaq telah menuntunnya mendapatkan haji mabrur. Kendati tak pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci, ia diberikan hadiah haji mabrur dari Sang Khaliq. Memperlihatkan akhlak yang baik merupakan bukti kesempurnaan ibadah seseorang.

Dari uraian di atas, didapatkan beberapa pelajaran hikmah sebagai berikut.

  1. Bahwa Allah SWT tak menginginkan hasil. Ia hanya melihat prosesnya. Proses perjalanan haji seorang Ali bin Muwaffaq telah memperlihatkan akhlak yang agung. Itulah alasannya ia mendapatkan balasan yang baik dari perjalanan hajinya.
  2. Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang paling baik akhlaknya. Lisannya tak pernah menghardik, apalagi menyakiti orang lain. Sikap dan tindak tanduk beliau senantiasa disukai, baik kawan maupun lawan. Tak pernah Rasulullah melukai siapa pun.
  3. Baiknya hubungan vertikal kepada Allah SWT (hablumminallah) harus dipadu dengan hubungan horizontal kepada sesama manusia (habl. Keindahan Islam terlihat dari keagungan akhlak para penganutnya. Mereka yang dilembutkan hatinya (mualaf) terbuka untuk menerima Islam sebagai agamanya kebanyakan karena melihat keindahan akhlak yang dituntunkan Islam.
  4. Hadis ini mengubah cara pandang para sahabat tentang kerugian yang sebenarnya bukanlah persoalan harta, melainkan amal ibadah. Amal ibada h tak bernilai apa-apa kecuali diikuti dengan amal sosial.

Penulis : Ustadz Lili Agustian S.Ag Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Suka Merindu, Lahat. (Dra)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

LAHAT - Minggu, 17-Maret-2024 - 17:21

YM VS HCU Mulai Perang Spanduk. 

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater