LahatOnline » LIMBAH PT. RUBS DIDUGA RUSAK TANAH DAN TANAMAN WARGA

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

LIMBAH PT. RUBS DIDUGA RUSAK TANAH DAN TANAMAN WARGA

Jumat, 24-September-2021, 16:31

Post Views: 2,391

Lahatonline.com, Muara Temiang – Kasus limbah PT. RUBS ( RANTAU UTAMA BHAKTI SUMATERA ) yang merusak lahan warga sampai berita ini diturunkan belum ada penyelesaian dari pihak perusahaan.

Menyikapi hal itu, media ini berbincang langsung dengan salah satu warga yang terkena limbah PT. RUBS menjelaskan kalau masalah ini sudah 1 ( Satu ) tahun berjalan.

” Kami selama ini sudah menuruti apa yang diinginkan pihak perusahan dan DLH Kabupaten Lahat, terakhir kami mediasi di kantor dinas lingkungan hidup ( DLH ) yang menghasilkan beberapa point’ dan ajuan dari pihak yang telah dirugikan oleh PT. RUBS, tetapi kami tetap menghormati usulan dan saran dari DLH untuk memakai aturan PERGUB NO 40 TAHUN 2017 agar semua pihak sama – sama berada dalam koridor peraturan yang berlaku” Terang Lukman warga yang tanahnya terkena Limbah PT. RUBS kemedia ini, Jum’at, 24/09/21.

Lanjut Lukman, Kami selaku pemilik lahan menyetujui usulan tersebut pada tanggal 17 September 2021, Kami bersama tim dari PT. RUBS melakukan survey dan cek kelapangan untuk menghitung tanam tumbuh yang mati diakibatkan limbah tersebut, dari hasil dilapangan sudah disimpulkan berapa jumlah tanam tumbuh dan usia dari semua pemilik lahan dan sudah dibuatkan berita acaranya bahkan kami sudah disuruh menghitung sesuai Pergub.

Sementara itu, Marsudin warga setempat yang juga lahan kebunnya diduga terkena limbah PT. RUBS menyampaikan bahwa sampai detik ini belum ada realisasi atau kesimpulan dari pengecekan yang telah dilakukan.

“Kita sudah mencoba mengubungi DLH, tapi jawabannya ” akan menghubungi pihak perusahan” Ucap Marsudin menirukan.

Nyatanya sampai saat ini tidak ada kabar berita, Kami selaku yang dirugikan mengharapkan penyelesaian secepatnya. Seandainya DLH tidak bisa menyelesaikan masalah ini mungkin kami akan melayangkan surat pengaduan lagi ke Dinas Kehutanan Provinsi dan Kami merasa dipermainkan dan dipersulit dan tentunya Kami sebagai korban akan terus be berjuang menuntut hak Kami, Tegas Marsudin.

Dias