LahatOnline » UKIRAN RUMAH BAGHI POTRET KEHIDUPAN NENEK MOYANG DI MASA LAMPAU

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

UKIRAN RUMAH BAGHI POTRET KEHIDUPAN NENEK MOYANG DI MASA LAMPAU

Kamis, 2-September-2021, 17:13

Post Views: 2,587

TANJUNG ALAM – Salah satu bukti peninggalan nenek moyang di bumi besemah ialah Rumah baghi Besemah yang berusia ratusan tahun. seperti yang terdapat di Desa Tanjung Alam kecamatan tanjung sakti pumu Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, hingga saat ini yang menempatinya pun tetap merawat dan menjaganya. seperti di ketahui Rumah baghi yang bahannya menggunakan material kayu yang kuat serta motif ukiran yang sangat mengagumkan menggambarkan potret kehidupan di masa lampau, yang akrab di sebut masyarakat adat besemah zaman baghi. Kamis (02/09/2021).

Salah seorang yang masih menempati dan merawat Rumah baghi Sawarudin mengatakan,” Payu singgah ke humah kami untuk menjajal wisata warisan budaya dari nenek moyang/leluhur. Belanju balik/berkunjung ke Desa saya Tanjung Alam Kecamatan Tanjung Sakti kecamatan Tanjung Sakti Pumu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. keluarga Sawarudin sudah menempati rumah tersebut sekitar 35 tahun.

Di ceritakannya, selain desain arsitektur yang menarik, fisik bangunan yang usianya ratusan tahun itu mengundang kekaguman bagaimana rumah tersebut dibangun pada zaman itu. lebih menari lagi motif ukiran rumah sangat unik adalah motif bunga horizontal, bubulan yang berbentuk lingkaran. Motif ukir yang biasanya terletak didinding samping rumah menurut cerita itu merupakan simbol persatuan yang kuat di antara sesama penghuni rumah dan sesama masyarakat suku besemah.

Selain itu di tengah terdapat bubulan umumnya terdapat lubang dan dari beberapa sumber menceritakan biasanya itu digunakan sebagai tempat mengintip bagi penghuni rumah, terhadap kondisi dan situasi di luar rumah.
Ditambah tiang kayu penyangga,tiang penyangga teras rumah yang berbentuk bulat, dan papan kayu rumah dengan ketebalannya. “Kita akan bertanya-tanya, bagaimana orang-orang pada masa itu mengangkut kayu-kayu tesebut dari dalam hutan,” ujar Sawar.

CAPLIN SEGANTI