HEPANG PUYANG AIR PUAR, SIMBOL PERSAUDARAAN DAN PELESTARIAN HUTAN

Minggu, 15-Agustus-2021, 16:17


AIR PUAR – Salah satu kearifan lokal yang memperhatikan dampak ekologi sebagai bentuk usaha nenek moyang dalam menjaga tali persaudaraan antar kerabat dan melestarikan lingkungan adalah dengan adanya Hepang Puyang. Desa Air puar Kecamatan Mulak ulu, Minggu, Kabupaten Lahat, 15/08/21

Hepang Puyang, kalau di artikan dalam bahasa indonesia bermakna Kebun Durian yang di tanam dalam hutan oleh nenek moyang dahulu di sekitar kawasan Desa Air Puar,yang di wariskan kepada seluruh anak cucunya secara turun temurun tanpa ada batasan,sehingga Hepang Puyang ini menjadi milik banyak orang yang mempunyai garis keturunan yang sama.Setiap ada anggota keluarga baru yang lahir,secara otomatis juga akan menjadi pemilik warisan leluhur tersebut dan berhak menjaga serta menikmati hasilnya.

Hepang Puyang ini biasanya berisi berbagai macam tanaman buah-buahan,seperti duku,cempedak,tupak,getapan dan beragam tanaman buah-buahan lokal selain tanaman utama yaitu pohon durian yang usianya bisa mencapai ratusan tahun atau lebih karena sudah di tanam dalam kurun waktu yang sangat lama.

Kalau dalam aturan adat,Hepang Puyang itu tidak boleh di tebas untuk di jadikan lahan pertanian atau di perjual belikan dan harus di lestarikan dan di jaga.Tetapi perkembangan zaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat terkadang mengenyampingkan hal tersebut dan tidak menghormati nilai-nilai budaya yang mengandung filosofi mendalam yang dengan susah payah di bangun dan di pelihara oleh para leluhur kita dahulu.

Biasanya ketika musim durian berbuah,semua anak cucu mendapat giliran Nunggu Hepang ( menunggu durian masak jatuh ).Orang-orang tua membuat jadwal bergantian dalam Nunggu Hepang agar semuanya kebagian secara adil.Dari sini,terasa sekali sistem kekerabatan kental yang berusaha di tumbuhkan dan di jaga oleh para pendahulu kita kendati dengan segala keterbatasan,mereka mampu menyatukan anak-anak cucu walaupun sudah puluhan generasi berganti.

“Kalau dulu kita punya dua bidang Hepang Puyang, yang satu di kawasan Payang Pamah dan yang satu lagi ada di dekat Sungai Air Sebasah”,kata M. Suki 85 thn selaku salah satu Tetua Dusun di Desa Air Puar , saat diwawancara Jurnalis warga Lahat online. Com

“Tapi sekarang tinggal satu,karena Hepang Puyang Payang Pamah sudah di jual dengan alasan sudah jarang berbuah dan pohon duriannya sudah banyak yang mati”,sambungnya lagi dengan menghela nafas dalam.ketika  ditemui di kediamannya.

Ada nada kekecewaan dalam ucapannya yang terdengar  sedikit bergetar.”Padahal Hepang Puyang kita itulah yang akan selalu menjadi bukti sejarah usaha para leluhur dalam menjaga tali kekerabatan dan kelestarian hutan kita agar tidak hilang,tapi sayangnya ada sebagian anak muda sekarang lebih mementingkan uang dan terbawa arus modernisasi ketimbang menjaga warisan turun temurun yang tidak ternilai harganya ini”,sambungnya lagi mengakhiri pembicaraan singkat kami.

Sebagai generasi muda,saya merasa turut bertanggungjawab untuk menjaga dan meneruskan adat budaya yang telah di wariskan oleh leluhur dahulu.sebab kalau Hepang Puyang masih banyak menyebar di mana-mana,tentu saja akan banyak hutan-hutan tetap rindang.Dengan begitu,banyak habitat yang bisa di selamatkan ketika ekosistemnya terjaga dengan baik.Dan juga akan berdampak besar bagi alam sekitar.Sehingga sedikit banyaknya bisa membantu menanggulangi krisis lingkungan akibat dampak pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini.

Tidak ada kata terlambat,paling tidak mulai saat ini semaksimal mungkin menjaga yang masih tersisa dan berusaha menumbuhkan kesadaran setiap individu akan pentingnya peran  manusia dalam melestarikan lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).Sebab sekecil apapun peran kita,akan berdampak besar ketika di lakukan secara terus menerus.

Kalau bukan kita,lalu siapa lagi,Kalau bukan di mulai sekarang,terus kapan lagi.

“Though no one can go back and make a brand new start,anyone can start from now and make a brand new ending”,(Carl bard)

Penulis : Guntur
Editor : HERN4N/LO

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater