LahatOnline » Balfas Nilai Kegiatan Outbount Hamburkan Uang Negara

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Balfas Nilai Kegiatan Outbount Hamburkan Uang Negara

Selasa, 22-Desember-2020, 20:12

Post Views: 2,904

LAHAT — Kegiatan Outbount yang dilakukan oleh Bupati Lahat dan puluhan Pejabat Kabupaten Lahat terkesan, hambur hamburkan uang Negara. Tidak sampai disitu saja, acara yang sedikit dipaksakan tersebut, membuat sejumlah nyawa Pejabat pun harus melayang.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh rekan rekan media di Kabupaten Lahat agar dapat mempertanyakan dana anggaran untuk keberangkatan puluhan Pejabat Pemkab Lahat ini, didapat dari mana dan besarnya dana yang dikeluarkan,” tanya Balfas Zaman pada Selasa (22/12/2020), kemarin.

Sehingga, diharapkan ditegaskan Balfas, media yang diamanatkan oleh undang undang (UU) Nomor 40 tahun 1999 yang diberikan tugas selaku control sosial baik dibidang Pemerintahan, BUMN, BUMD, dan lainnya. Apalagi Pemkab Lahat, media sebagaimana tugas pokok dan fungsinya memilik hak untuk mengetahui sumber dana, besaran dana, tujuan kegiatan Outbount untuk apa.

“Nah, kalau bicara soal Outbount jika dalam kegiatan itu, tidak ada azaz manfaatnya untuk apa.? Itu sama saja pemborosan uang Negara, dan terkesan berpoya poya diatas penderitaan masyarakat Kabupaten Lahat,” tanya Balfas Zaman.

Seharusnya, menurut Balfas, yang menjadi tolak ukur ataupun fokus Pemkab Lahat, bagaimana cara untuk memutuskan mata rantai dalam penyebaran Covid 19 di Kabupaten Lahat, bukan sekedar acara Outbount saja.

“Masyarakat mana yang tidak akan berontak, kalau mereka dihimbau untuk tetap dirumah saja. Sedangkan, tidak ada bantuan yang mengalir dari Pemerintah, mau makan apa mereka,” tukasnya dengan nada berapi api.

Dimasa Pandemi atau Covid 19 ini, sambungnya, seorang kepala daerah harusnya memahami penderitaan rakyatnya. Bukan malah sebaliknya, diduga dengan sengaja mengajak para Pejabatnya untuk keluar Provinsi Sumsel dalam bersenang senang, sementara rakyat menderita.

“Seharusnya kepala daerah itu, harus lebih peka terhadap masyarakatnya yang saat ini sangat kesusahan terhadap ekonomi rakyat. Dengan himbau dari Pemerintah mereka bersabar untuk tetap diam dirumah saja, walaupun sekali kali kepasar dan sebagainya,” ujarnya lugas.

Akibat dari sedikit memaksakan diri, kata Balfas, berujung suara suara sumbang keluar yang menuding dampak dari kegiatan Outbount bukan hanya menghamburkan keuangan Negara saja, juga menjadi faktur utama penyebab meninggalnya kepala dinas dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lahat.

“Dimana saat ini, bangsa Indonesia sedang berperang melawan virus menular, disisi lain kepala daerah bersama puluhan Pejabatnya tour atau dalih giat Outbount ke Bogor Jawa Barat,” urainya.

Kebijakan seperti ini, menurutnya, tidak pantas harus dijalankan. Karena, saat kegiatan berlangsung pasti berkerumunan dan tidak menggenakan masker, apalagi mau menjaga jarak.

“Yang jelas, ini sama saja berpoya poya ataupun menghabiskan uang anggaran akhir tahun. Sehingga, kebijakan seperti ini jelas salah dan harusnya tidak dilaksanakan. Alangkah baiknya, kalau dana keberangkatan Outbount disumbangkan kemasyarakat Lahat yang tidak mampu,” sarannya.

Seharusnya, diuangkapkan mantan Ketua DPC Partai Demokrat, seorang kepala daerah lebih pandai dan mengerti apalagi saat ini masyarakat Lahat lagi kesusahan dan terhimpit ekonomi dalam menghadapi masa Covid 19.

Termasuk seorang pemimpin haruslah memahami terutama tentang peraturan khususnya Permendagri nomor 20 tahun 2020 dan Permenkeu nomor 26 tahun 2020 yang memerintahkan Pemkab merealokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) II Lahat untuk percepat penangan Covid 19.

“Tapi sayang, ala ala menangani Covid 19, eeh para Pejabat diajak melaksanakan Outbount ke Bogor Jawa Barat. Harusnya, percepat penanganan Covid 19, kini menimbulkan masalah baru lagi,” Pungkas Balfas. (Bersambung/Din)