LahatOnline » Tidak Seperti Gas Melon, Stok Beras di Masa Pandemi Terbilang Aman dan Harga Stabil

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Tidak Seperti Gas Melon, Stok Beras di Masa Pandemi Terbilang Aman dan Harga Stabil

Sabtu, 7-November-2020, 21:09

Post Views: 1,832

LAHAT ONLINE, PULAU PANGGUNG – Meski memasuki masa sulit saat pandemi Covid 19, harga beras di Kecamatan Pajar Bulan terbilang stabil.

Hengki Januardo petani di Desa Pulau Panggung Kecamatan Pajar Bulan mengaku harga beras saat ini tidak jauh berubah dibandingkan sebelum pandemi.

“Harga beras tidak jauh berubah, yakni berada di kisaran Rp 9000 hingga Rp 9500 ditingkat petani. Petani biasanya menjual berasnya sendiri, atau melalui gudang penghilingan padi,” kata dia, Sabtu (07/11).

Harga padi yang cukup stabil tersebut, tidak menambah sulit masa pandemi. Tidak seperti gas elpiji tabung melon, yang susah didapatkan di masa sulit seperti sekarang ini.

“Alhamdulillah, kita tidak kesulitan mendapatkan beras. Kalau di pedesaan seperti di Kecamatan Pajar Bulan, mudah untuk mendapatkan beras, karena masih banyak petani yang menanam padi,” ujarnya.

Terpisah, dikatakan Suryaman Kepala UPTD TPH Pajar Bulan, stok beras masih terbilang aman. Dilihat dari banyaknya petani yang masih menanam padi di lahan sawah.

“Menurut penelusuran kami, di Kecamatan Pajar Bulan masih banyak petani yang menanam padi. Petani masih memilih komiditi padi, salah satu alasannya adalah harganya stabil. Harga di tingkat penjual mulai dari Rp 9500 hingga Rp 11000,” ungkapnya.

Pangan salah satu hal yang sangat dibutuhkan saat ini, sebab banyaknya orang yang terdampak pandemi Covid 19, banyak pekerja yang dirumahkan menjadi salah satu faktor kesulitan ekonomi, maka dari itu, petani diharapkan mampu mengendalikan pangan sebagai sumber utama ketahanan pangan.

“Masih kita syukuri, masih banyak yang menanam padi. Kalau disini, padi ditanam ada panen raya, hal itu untuk mengurangi resiko gagal panen akibrat serangan hama,” ucapnya. (nb).