LahatOnline » Komplek Jabon Lestari, Solusi Hunian Islami dan Hidup Berhijrah

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Komplek Jabon Lestari, Solusi Hunian Islami dan Hidup Berhijrah

Senin, 19-Oktober-2020, 16:51

Post Views: 6,753

Endikat Ilir – Sejauh-jauh kita berjalan, kepadaNya jualah kita akan kembali. Ungkapan ini menggambarkan bahwa sejatinya perjalanan hidup manusia adalah jalan Ibadah dan di jalur kebaikan.

Kerap disebutkan bahwa beberapa faktor penunjang hijrah atau perubahan hidup menuju lebih baik, salah satunya berada di lingkaran orang-orang baik.

Nah, Komplek Jabon Lestari menjadi solusi bagi anda yang menginginkan hidup ke arah lebih baik, dengan berkehidupan di lingkungan Islami, serta kemudahan mendapatkan kajian-kajian Islam.

Menurut Purnain selaku pengembang komplek ini, latar belakang berdirinya Komplek Jabon Lestari yang berada di Dusun V Desa Endikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang. Lokasi komplek ini juga dibentang Sungai Puntang sebagian masuk Dusun 1 Desa Jati Kecamatan Pulau Pinang.

“Komplek Jabon Lestari ini sebagai markas atau tempat membesarkan kegiatan Dakwah Sunnah di Kabupaten Lahat di bawah naungan Lahat Mengaji. Karena selama ini belum ada tempat atau markas, maka dengan berdirinya Komplek Jabon Lestari menjadi fasilitas atau tempat untuk berdakwah.

Saat ini juga sudah berdiri Masjid Abdurrahman bin Auf yang luasnya 26 x 26. Sampai sekarang ini Masjid Abdurrahman bin Auf ini sudah digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan ibadah, seperti Ta’lim, belajar Tahsin, kemudian a
nantinya akan dibuat TK Islam, Pondok Pesantren, serta Boarding School yang bernuansa Islami,” ujar Purnain saat dijumpai.

Dengan adanya tatanan Islami yang diterapkan, tidakkah akan terbersit kesan exclusive dari masyarakat? Terkait hal ini, Purnain menjabarkan bahwa Komplek Jabon Lestari tidak sedemikian rupa.

“Jadi di sini tidak menggunakan kata Kampung Sunnah akan tetapi Komplek Jabon Lestari. Intinya ada seleksi untuk orang-orang yang akan menjadi penghuni atau penduduk di sini, adalah orang-orang yang ingin berhijrah atau ingin mendalami Agama Islam secara Kaffah atau totalitas. Yaitu sesuai dengan tuntunan Rasulullah Salallahu alaihi wassalam. Termasuk juga orang yang baru mau (hijrah), maka seleksinya yang demikian. Kemudian bagi yang masih sangat jauh, atau mungkin tidak mengarah ke hijrah, maka tidak akan diterima,” timpal Purnain.

Salah satu yang diwajibkan untuk memasuki Komplek Jabon Lestari, bahwa pakaian perempuan/akhwat itu harus tertutup.

“Jadi akhwat yang masuk ke Komplek Jabon Lestari harus menggunakan hijab dan itupun hijab syar’i. Karena itu tadi, kita mengajak belajar dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah,” ujar Purnain membenarkan.

Untuk harga perumahan di Komplek Jabon Lestari bervariasi. Menurut Purnain, dirinya tidak menyangka Komplek ini akan sebesar seperti sekarang.

“Tadinya cuma membuka 2 lokasi; Jabon 1 dan Jabon 2 dengan harga Rp. 7. 500.000,-. Bahkan dari harga itu juga ada budget yang dikeluarkan untuk mendukung pembangunan masjid. Seiring waktu berjalan, dua lokasi yang dibuka sangat kurang. Jadi masih banyak teman-teman yang tidak kebagian. Akhirnya kita berusaha membebaskan lahan-lahan lagi di sekitar sini dan karena sudah dibuka pembebasan lahan menjadi mahal. Maka harga kedua sudah mencapai 10-12 jutaan. Untuk yang ketiga sudah mencapai 15 jutaan,” ungkapnya.

Untuk saat ini, pembangunan Masjid Abdurrahman bin Auf sudah menjelang finishing. Fokus besarnya adalah pembangunan plafon. Masjid ini sendiri dibangun atas donasi dari masyarakat dan jamaah Lahat Mengaji. Juga bantuan dari luar kota yang tidak mengikat.

“Untuk membantu pembangunan Masjid Abdurrahman bin Auf, bisa melalui rekening Bank Mandiri Syariah atas nama Masjid Abdurrahman bin Auf dengan nomor rekening 72-11-00-00-01,” pungkas Purnain.

(Aan LO)