LahatOnline » LIDYA CEMPAKA : “Jalan Umum Untuk Pemilik Batu Bara”

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

LIDYA CEMPAKA : “Jalan Umum Untuk Pemilik Batu Bara”

Rabu, 30-September-2020, 14:32

Post Views: 2,878

Opini Publik – Membahas perihal tambang sangat banyak permasalahan yang muncul dalam dunia tambang, namun tidak sedikit juga pembahasan tambang menjadi ladang untuk mencari rezeki.

Kita sudah mengetahui bersama buka tutup jalan khusus Batu Bara sudah sering terjadi, hal itu menunjukan kelabilan pemangku kebijakan Sumatera Selatan khususnya kabupaten Lahat selaku pemilik lahan tambang yang cukup besar di Sumsel.

Seperti kejadian terbaru didaerah merapi sekelompok wanita yang didominasi oleh emak-emak melakukan AKSI penutupan jalan khusus untuk angkutan Batu Bara. Selaku wanita saya bangga dengan tindakan yang dilakukan emak-emak tersebut tapi selaku warga Lahat saya sangat menyangkan kemampuan berpikir orang nomor 1 di kabupaten Lahat yang memiliki jabatan sebagai BUPATI LAHAT.

Untuk kesekian kalinya gelar SH Bupati Lahat sedang diuji, saya selaku masyarakat ingin melihat nalar hukum seorang bupati yang bergelar SH ini memberikan perubahan dengan tindakan yang nyata bukan hanya wacana. Cukup saat kampanye semua wacana dicanangkan terhitung dilantik semua ucapan itu harus dipertanggung jawabkan.

Karena ketika bicara perihal tambang sudah sangat jelas di tulis dalam Peraturan Daerah Sumatera Selatan No 5 Tahun 2011 yang dijelaskan pada pasal 52 ayat 1-4, ayat 1 menjelaskan “kegiatan Batu Bara wajib menggunakan jalan khusus” menurut hemat saya ketika bupati memahami aturan serta tupoksinya, pasti aksi penutupan jalan tidak akan terjadi dan bupati juga tidak perlu menjanjikan akan membuatkan mobil penyedot debu karena hal itu adalah bentuk kemubaziran serta kebodohan yang nyata.

Pesan khusus saya selaku masyarakat kepada bapak bupati bertindaklah sesuai aturan selagi masih memiliki jabatan, karena tidak semua masyarakat haus akan rupiah masih banyak masyarakat khususnya pemuda yang menunggu AKSI nyata Anda.

(LIDYA CEMPAKA)