LahatOnline » Bupati lahat Temui Emak Emak Gunung Kembang, Aksi Demo Blokir Jalan Angkuta Batubara

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Bupati lahat Temui Emak Emak Gunung Kembang, Aksi Demo Blokir Jalan Angkuta Batubara

Selasa, 29-September-2020, 17:16

Post Views: 2,404

GUJUNG KEMBANG – Bertempat di Balai Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat. Bupati lahat Cik Ujang dengan didampingi , Dandim 0405 Lahat, Kapolres Lahat, beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kepala Dinas Perhubungan, Camat, Kepala Desa, Danramil Merapi timur, dan Kapolsek Merapi. Bupati lahat Cik Ujang SH Mendengarkan tuntutan masyarakatnya. Selasa (29/09/2020).

“Hari ini saya turun langsung untuk mendengarkan tuntutan masyarakat. Tentunya terkait uang kompensasi Insyaallah tambang yang ada di Lahat akan saya pangil. Bagi tambang yang melewati jalan lintas akan kita ajukan uang kompensasi, termasuk Gunung Kembang, Sirah Pulau Merapi, Manggul, dan Gunung Agung nantinya akan didata melalui dinas terkait,” ujar Cik Ujang kepada warga.

Terkait pendataan, Cik Ujang menegaskan akan sesuai aturan tambang dan juga pastinya ada aturan Bupati.

“Jadi kita akan tolong atau bantu masyarakat. Mereka pastinya tidak akan mengiyakannya dikarenakan setiap tambang ada pimpinan tertinggi dan mereka juga akan melapor kepimpinannya,” tegasnya.

Termasuk permasalahan debu, Cik Ujang mengatakan bahwa Pemkab Lahat juga turut memikirkan untuk penagulanganya.

“Akan saya buatkan mobil penyedot debu. Apapun caranya. Apakah nanti mobil biasa dimodif menjadi mobil yang bisa nyedot debu seperti di Semarang. Pastinya yang berfungsi untuk menyedot debu di sepanjang jalan Merapi yang dilalui mobil tambang. Selain itu kita juga akan dilakukan penyiraman jalan di sepanjang jalan yang dilalui mobil tambang tersebut. Saya pun tidak pernah mengambil uang kompensasi debu masyarakat Merapi. Jangan berfikir Pak Bupati Lahat mengambil uang kompensasi itu , nanti saya pangil tambang yang aktif di Merapi dan saya rapatkan. yang melewati jalan lintas itu, kita akan bentuk asosiasi , transportir, dan Pertambangan di Kabupaten Lahat kita akan lihat kadesnya, dengan BPD ada aturannya juga untuk Kedepanya, jadi sabar,” tambah Cik Ujang lagi.

Sebagai penutup Cik Ujang meminta agar masyarakat yang melakukan aksi demo agar tidak melakukan aksi lagi, karena imbasnya merugikan para pengguna jalan yang lain.

“Pesan saya, jangan sampai ada demo di Merapi. Dikarenakan demo di Merapi guna menuntut tambang batu bara ataupun galian C di Merapi yang kena imbasnya seluruh masyarakat luas terkena imbas macet. Ada yang dari Palembang mau ke Lahat jadi pekerjaannya terhalang dan sebaliknya ada keluarga Kita yang sakit mau dibawa ke Palembang jadi terhalang. Syukur-syukur keluarga kita tidak sekarat. Bagi yang sekarat kan kasihan. Untuk keluarga saya di Merapi kalau ada masalah mari kita bicarakan secara kekeluargaan,” tegas orang nomor 1 di Lahat ini.

(Aan LO)