LahatOnline » Petani Lesu Harga Cabai Anjlok

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Petani Lesu Harga Cabai Anjlok

Jumat, 11-September-2020, 19:08

Post Views: 3,123

LAHATONLINE,Sirapulau- Petani Cabai di Kecamatan Kikim Selatan menjerit lantaran harga terus anjlok. Bagaimana tidak, dari harga biasa dijual sebesar Rp 15 ribu perkilo saat ini hanya dijual Rp 8 ribu per kilogram. Ruli (32), petani cabai mengaku, bahwa harga cabai merah dalam beberapa hari terakhir terus anjlok, sehingga kondisi tersebut membuat para petani cabai sulit untuk mengembalikan modal awal.

“Harga cabai merah ini semakin hari semakin anjlok dari harga biasa Rp 15 ribu per kilogram, kini hanya Rp 8 ribu perkilo. Dengan harga pasaran seperti ini, jangankan untung modal awal saja sulit untuk dikembalikan,” ucap Ruli

Lanjutnya, dengan anjlok harga jual cabai seperti saat ini membuat dirinya bersama petani cabai lainnya merugi. Sebab, jika dibandingkan dengan harga hanya Rp 8 ribu rupiah tersebut tidak sebanding dengan biaya pengolahan hingga perawatan. Terlebih, sebagian besar para petani cabai di wilayah Kecamatan Kikim Selatan sudah mengeluarkan modal yang cukup besar. Hanya saja, apa yang menjadi penyebab membuat harga cabai tersebut terus anjlok dirinya tidak mengetahui secara pasti.

“Apa yang menjadi penyebabnya kami tidak tahu, namun kami berharap harga cabai ini ada perubahan. Sehingga bisa mengembalikan modal awal kami untuk kembali melakukan tanam selanjutnya,” harapnya.

Sementara Kades Sirapulau Harunsuahri membenarkan, bahwa harga cabai tersebut anjlok beberapa hari terakhir, sehingga para petani merasa kurang puas dengan hasil panen yang mereka dapatkan. Namun terkait anjloknya harga cabai ini pemerintah Desa tidak bisa berbuat banyak, dan kita hanya berharap mereka tidak patah semangat untuk terus menanam cabai serta sayuran lainnya.

“Kita dari Desa hanya bisa mendorong agar warga kita ini untuk terus semangat berkebun cabai dan sayuran lainnya. Mudah-mudahan saja harga cabai ini bisa kembali normal seperti biasanya, sehingga petani cabai tidak merugi begitu juga dengan para pembelinya,” singkatnya. (Al/Lo)