Tak Sengaja, KAJAH Temukan Situs Batu Bertulis

Senin, 24-Agustus-2020, 11:06


LAHAT ONLINE, LAHAT – Komunitas Pencinta Sejarah (KAJAH) secara tidak sengaja menemukan beberapa batu bertulis di wilayah teritorial Kota Lahat, Minggu (23/8).

Tim KAJAH yang beranggotakan 10 orang dari Kabupaten Lahat dan Muara Enim langsung ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan pembukaan situs tersebut.

Ketua Ekspedisi Sejarah KAJAH, Teratai mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian lebih mendalam dahulu mengenai arti dari tulisan yang ada di batu batu tersebut.

“Kami dari KAJAH akan melakukan kajian dulu mengenai arti dan maksud dari batu batu ini,” ujarnya.

“Semoga dengan ditemukannya situs batu batu bertulis tersebut bisa mengingatkan kembali bahwa kita Sumsel khususnya Lahat memiliki jati diri, Karena mempunyai sejarah peradaban dari masa ke masa yang saling terhubung” tambahnya.

Sementara itu, Bendahara KAJAH, Darliansyah yang juga ikut dalam Ekspedisi ini menuturkan KAJAH adalah komunitas yang fokus dalam bidang sejarah dan kebudayaan.

“Ini adalah ekspedisi pertama kami, insyaallah kami akan melakukan ekspedisi sejarah lainnya, khususnya di wilayah Palembang Huluan. Meliputi Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim. Serta banyak juga di wilayah Ogan,” jelasnya.

“Anggota KAJAH sudah lumayan banyak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Selatan. Bahkan ada anggota kami yang domisili di Bangka Belitung, Tangerang dan Jakarta. Namun untuk pusat nya sekarang kita di Lahat,” pungkasnya.

Disamping itu, Wakil Ketua Umum KAJAH, Israil Wagiansyah berusaha untuk melakukan kajian sejarah dengan sumber data yang banyak kami miliki, dan juga sumber data yang tersebar di para pemegang sumber tersebut. “Misalnya seperti Bebue, Kaghas dan Guritan yang beraksara Hulu,” tambahnya.

Brdasarkan tutur kata lisan dari tetua tetua di sekitar wilayah di temukannya situs tersebut, yang disampaikan oleh Eka (salah satu cucu dari Eks Pesirah Thoha), Pagar Gunung dan Robby (salah satu cucu dari pelaku sejarah Gumay – Kikim) menyatakan bahwa selama ini daerah tersebut tersebut belum ada yang berani merambahnya untuk dijadikan tempat berkebun atau sejenisnya.

Karena daerah tersebut terkenal keangkerannya dengan cerita serta fakta yang banyak terjadi di masyarakat sekitar wilayah tersebut. Sehingga sangat wajar jika batu batu bertulis tersebut selama ini tertutupi oleh semak belukar dan lumut.

Kemudian Ketua KAJAH, Yanuar menyampaikan , “Jangan lupakan sejarah, jika kita lupa sejarah sama halnya dengan kita kehilangan jati diri. Lebih baik hilang gelar dan jabatan daripada hilang jati diri,” tandasnya. (Ir22)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT

MULAK SEBINGKAI - Selasa, 03-Oktober-2023 - 09:14

HEBOH BEGAL MOTOR JALAN BADRUN MULAK SEBINGKAI 

selengkapnya..

TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

KIKIM TIMUR - Sabtu, 30-September-2023 - 16:42

JALAN LINTAS TRANS BUMI LAMPUNG DI ASPAL 

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater