PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

OPINI PUBLIK : ORANG PINGGIRAN

Oleh : Deka Mandala

Senin, 17-Agustus-2020, 07:12

Post Views: 2,081

Lahat adalah salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten Lahat terdiri dari 24 Kecamatan, 18 Kelurahan dan 360 Desa, dengan jumlah penduduk sebanyak 427.320 Jiwa.

Kabupaten Lahat terkenal akan kekayaan sumber daya alam yang sangat berlimpah. Mulai dari air terjun, gua, perbukitan sampai ke kolam bekas galian tambang batu bara.

75 tahun sudah Indonesia merdeka, tapi sayang esensi dari proklamasi 17 Agustus 1945 belum 100% kita rasakan, khususnya bagi masyarakat Kab.Lahat. Karena masih banyaknya penghianat bangsa yang belum sadar akan tingkah lakunya. Sehingga kaum intelegensia yang hari ini duduk di kursi yang empuk dan ditemani dengan fasilitas yang serba mewah tidak tau bagaimana harus melaksanakan dharmanya dalam post independence period, karena kapasitas dan kualitas yang mereka miliki belum bisa di pisahkan dari uang (money number one).

Roda pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya. Eksekutif, Legeslati dan Yudikatif ada sebatas ada. Pengawasan yang di lakukan oleh Legislatif terhadap Eksekutif masih di pertanyakan. Menjamurnya Nopotisme adalah bukti kegagalan dari kinerja yang di lakukan oleh Yudikatif (APH). Entah Mereka yang tidak tau akan tupoksinya atau mereka bagian dari dosa besar tersebut ?

Terbukti dengan kesenjangan sosial yang hari ini merasuki lini-lini masyarakat kelas bawah. Merdeka bagi kelas bawah hari ini adalah kekuasaan wilayah atas perut tidak secara fikiran apalagi lahir dan batin. Hak-hak masyarakat mulai di abaikan, konflik yang berujung pertumpahan dara terjadi dimana-mana.

LANTAS APAKAH INI YANG DINAMAKAN MERDEKA ?

DIMANAKAH KEBERADAAN PEMIMPIN DISAAAT DARAH MENGALIR BEGITU DERAS ?

Bicara tentang kesenjangan sosial tentu harus kita kaitkan dengan potensi Sumber Daya Alam yang ada di Kab.Lahat. Kita sebut saja batu bara, karena keberadaan batu bara sudah tereksploitasi. Akan tetapi Lahat hari ini menempati urutan ke 3 sebagai Kabupaten/Kota termiskin di sumsel menurut catatan BPS pertanggal 28 september 2018.

LANTAS MANA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT ?

Seharuanya Tanggung jawab sosial harus diterapkan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Yang dimaksud dengan prinsip pembangunan berkelanjutan; memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa depan. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi juga harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Tidak ada kontribusi nyata yang dapat kita rasakan dengan adanya PT. Batu Bara, jangankan untuk membangkitkan perekonomian rakyat, yang ada malah sebaliknya. Simbiosis Parasitisme, Pemerintah untung dengan keberadaan Investor dan Masyarakat merugi dengan kebijakan yang di ambil oleh pemimpinnya.

Harapan saya kepada teman-teman mahasiswa, pemuda dan teman-teman yang hari ini aktif di organisasi. Kita (pemuda) sebagai social control yang memegang peranan sebagai agent of change haruslah memiliki sikap kritis dalam berfikir, berucap maupun bertindak. Untuk mencapai hal tersebut, kita harus terlebih dahulu memerangi sifat apatis yang ada dalam jiwa, sebagai langkah awal untuk berproses dan berkembang dikehidupan masyarakat. Kita memiliki kewajiban untuk turut membangun bangsa ini.

Di 75 Tahun Indonesia Merdeka, ayo kita meresosialisasikan diri kita dan diri orang-orang terdekat untuk membangun Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan harapan. Sebab negara tanpa Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas tidak akan mampu meneruskan cita-citanya. Mari kita berpartisipasi membangun Indonesia dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk menghadapi Bonus Demografi yang akan datang.