LahatOnline » TERKAIT GALIAN “C” MASYARAKAT SUKA CINTA GERAM

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

TERKAIT GALIAN “C” MASYARAKAT SUKA CINTA GERAM

Jumat, 24-Juli-2020, 10:27

Post Views: 2,394

SUKA CINTA – Adanya Isyu akan beroperasinya tambang galian golongan C yang menggunakan alat berat,di daerah aliran sungai (DAS) sungai Lematang Desa Suka Cinta Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat mulai menuai polemik dari masyarakat setempat. Jumat(24/7/20)

Tambang galian golongan C yang diduga milik pribadi tersebut memang sudah menjadi buah bibir dimasyarakat, salah seorang warga setempat yang enggan dituliskan namanya menuturkan ,khawatir apabila tambang tersebut benar benar beroperasi. “Sebenarnya tambang galian golongan C tersebut sudah beroperasi,cuman mereka menambang diseberang sungai, nah beberapa hari lalu pemerintah Desa dan BPD sudah survei kembali,isyunya akan menambang di pulau di tengah sungai, kami takut terjadi erosi sebab dekat sekali dengan pemukiman dan perumahan sekolah”tuturnya.

Sementara itu Pjs Kepala Desa Suka Cinta Septa Andora.S.Pd.I saat dihubungi via telepon mengatakan memang benar di Desa yang dipimpinnya ada tambang galian golongan C milik Deni, menurut Septa yang terkenal bijak dan santun ini bahwa tambang golongan C tersebut sudah memiliki ijin,surat ijinnya lengkap” tuturnya.

Ijinnya lengkap,kita sudah musyawarah kepada masyarakat , dihadiri BPD”tambahnya.

Sementara itu ketua Dewan Pengurus Pusat Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (DPK-FMPL) Kabupaten Lahat Bung Miguel didampingi aktivis lingkungan Ujang mengatakan sebaiknya tambang tersebut jangan dulu beroperasi sebelum polemik dimasyarakat tuntas, sebab kalau memang tambang tersebut tidak merugikan masyarakat tak mungkin Masyarakat geram, dan lapor ke FMPL”tandasnya.

Ditambahkannya, mesti stop dulu,ini sudah ada sosialisasi apa belum kemasyarakat, AMDAL nya gimana, hati hati imbasnya seluruh sungai Lematang lho”pelajari UU no 32 tahun 2009,bebernya.

Lebih lanjut Miguel mengatakan kita berharap pengusaha tambang mengevaluasi kembali terkait rencana ekspansi tambang tersebut, jangan sampai merusak lingkungan,kita tidak segan segan lapor ke pihak terkait kalau merusak ekosistem sungai”tandasnya.

Saat berita ini tayang Deni .A selaku penanggung jawab tambang belum bisa di mintai konfirmasi.

(MGS-LO)