LahatOnline » Cik Ujang Lepas Ikan, Ketua LSM Lestari Angkat Bicara

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Cik Ujang Lepas Ikan, Ketua LSM Lestari Angkat Bicara

Selasa, 7-Juli-2020, 19:00

Post Views: 2,713

Lahat – Terkait pelepasan ikan yang dilakukan Bupati Lahat, Cik Ujang, beberapa hari lalu di perairan Pangi, Kikim Selatan menimbulkan reaksi positif dari berbagai pihak. Termasuk juga LSM Lestari yang selama ini aktif melestarikan ekosistem di sungai.

Ketua LSM Lestari yang juga sekaligus anggota penilai Amdal Kabupaten Lahat, Hendri Supriadi, mengapresiasi apa yang dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Lahat tersebut.

“Kami dari LSM Lestari mengapresiasi giat pelepasan ikan yang dilakukan Bupati Lahat. Itu berarti, apa yang dilakukan LSM Lestari sebelumnya yang memang bertujuan memotivasi berbagai pihak untuk menjaga lingkungan atau ekosistem sungai, dapat diteruskan oleh Bupati Lahat,” ujar Hendri Supriadi. Selasa (07/07/2020).

Namun, menurut Hendri Supriadi ada beberapa catatan yang musti dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lahat. Salah satunya menetapkan lubuk larangan di setiap desa yang memiliki perairan dan memungkin untuk dibuat lubuk larangan.

“Kalau hanya melepas ikan di sungai yang bukan lubuk larangan, itu belum masuk kategori pelestarian ekosistem sungai. Harusnya Bupati Lahat mendorong setiap kepala desa yang desanya berpotensi dibuat lubuk larangan untuk membuat Perdes penetapan lubuk larangan. Karena dengan banyaknya lubuk larangan merupakan bentuk nyata pelestarian ekosistem sungai,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Hendri Supriadi menambahkan, dengan adanya Perdes lubuk larangan orang tidak akan berani lagi mengambil ikan dan merusak ekosistem sungai.

“Itulah bentuk nyata pelestarian ekosistem sungai. Apalagi sudah ada Perda tentang tata cara mengambil ikan. Akan lebih klop jika ditunjang dengan Perdes,” tutupnya.

(Aan LO)