LahatOnline » Rencana Rapid Test Massal Gugus Tugas Covid-19 Lahat Menuai Kontroversi

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Rencana Rapid Test Massal Gugus Tugas Covid-19 Lahat Menuai Kontroversi

Jumat, 12-Juni-2020, 21:20

Post Views: 3,339

Lahat – Rencana Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lahat untuk melakukan Rapid Test massal dengan mengambil xample di PTM Square dan kemudian akan dilanjutkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Lahat menuai kontroversi berbagai pihak. Pro kontra pun tidak bisa dihindari dalam hal ini.

Semua berawal dari status Facebook dari Sekretaris Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lahat, Ali Afandi.

Meski banyak yang mendukung akan adanya gerakan ini, tetapi tidak sedikit pula yang merasa bahwa hal ini merupakan bentuk gerakan pemborosan. Meski, dana anggaran Covid-19 masih banyak.

Diungkapkan oleh warga Talang Jawa Selatan, Irwan, bahwa dengan melakukan Rapid Test massal maka akan banyak anggaran keluar dengan kemudian beruntun dengan kegiatan lanjutan.

“Harga alat Rapid Test itu setahu saya antara 200-400 ribu satunya. Dan itu hanya bisa digunakan sekali saja. Bayangkan kalau ribuan yang di-Rapid Test? Okelah kalau setelah itu tidak ada tindak lanjutnya. Kalau ada yang terindikasi positif bukankah harus dilakukan test Swab juga. Kenapa tidak langsung test Swab saja tanpa harus Rapid test,” ujar Irwan menanggapi. Jumat (12/06/2020).

Lebih lanjut Irwan menambahkan, Rapid Test Corona cuma bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.
Pemeriksaan rapid test yang dilakukan menggunakan sampel darah. Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

“Saya lihat, sebenarnya
Untuk keakuratan kasus covid ini, lebih akurat pemeriksaan swab. Kalau hasil rapid hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang sekali lagi 7–10 hari setelahnya. Yang rapid pun sebenarnya disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari walaupun tidak mengalami gejala sama sekali dan merasa sehat. Apa lagi kalau yang reaktif rapid test, diwajibkan untuk pemeriksaan selanjutnya, ya itu tadi, pemeriksaan swab,” lanjut Irwan lagi.

Berbeda dengan Sendi, warga Srinanti ini malah mendukung rencana tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Lahat.

“Amen aku setuju saje. Ame dide maitu kemane nggelontorka anggaran Covid yang gi banyak tu,” ucapnya.

(IRWAN)