LahatOnline » Agen Brilink Andi Ayu Bantah Sunat Dana BPNT

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Agen Brilink Andi Ayu Bantah Sunat Dana BPNT

Senin, 13-April-2020, 20:03

Post Views: 5,330

PAGAR JATI – Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) program dari Kementerian Sosial, di Desa Padang Bindu Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, yang beberapa waktu membuat pro kontra, karena dinilai pencairaan tidak sesuai dengan kuota sebesar Rp, 200,000, yang di anggarkan pemerintah, namun yang terelisiasi hanya sebesar Rp.177,500, Senin, (13/04/20)

Terkait hal ini, Alexander selaku agen Brilink Andi ayu yang terletak di Desa Pagar Jati Kikim Selatan, buka suara. Menurutnya hal ini perlu di luruskan karena besaran nominal yang di salurkan itu berdasarkan hitungan dari biaya operasional yang di keluarkan pihaknya saat melakukan pencairan di Desa Padang Bindu, Kecamatan Kikim Selatan.

“Untuk pencairan di Desa Padang Bindu itu hal yang wajar kalau kita bagikan beras 10kg, telur ayam 1 karpet setengah, karena warga desa penerimah sendiri keberatan jika harus pencairan di laksanakan desa kita (Pagar Jati) karena warga harus mengeluarkan biaya membayar ongkos ojek,” Jelasnya.

Lebih jauh Andi mengatakan, jika pencairan di lakukan di desanya, maka warga penerima mau tak mau harus keluar biaya untuk ongkos ojek pulang pergi sebesar Rp.30,000. Sedangkan di Desa Padang Bindu sendiri tidak tersediah agen BriLink terdekat, maka dari itu warga penerimah sepakat kita dari agen Brilink yang mengatar langsung.

“Bayangkan lokasi jarak antara desa mereka dan desa kami selaku agen cukup jauh, cukup beralasan jika mereka keberatan di suruh ambil sembako ke desa kita, mau tidak mau kami yang mengantar sembako dengan merental mobil untuk pengangkutan dan biaya kuli serta biaya lainnya,” terang Andi.

(Tahrim)