Pungli, Ketua Forum Pedagang PTM Akan Tempu Jalur Hukum

Terkait Maraknya Pungli di PTM Serelo

Rabu, 8-April-2020, 19:21


LAHAT – Pungutan liar (Pungli) yang diduga akhir akhir ini merebak di penggelolaan Pasar Tradisional Moderen (PTM) Selero yang berlokasi, di Kelurahan Pasar Lama Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, kian meresahkan khususnya para pedagang yang ada.

Aksi dugaan pungli tersebut, sudah berlangsung lama. Namun, tak pernah ada tindakan dari pihak terkait terutama aparat penegak hukum. Tidak itu saja, aksi premanisme tidak semakin legal para pedagang mendesak Pemerintahan Daerah (Pemkab) Kabupaten Lahat untuk dapat menjadi fasilitator guna menyelesaikan permasalahan yang ada.

Demikianlah disampaikan, Ketua Forum Pedagang PTM Selero Lahat Dodo Arman membenarkan bahwa saat ini pungutan liar terhadap para pedagang sudah semakin marak dan sangat menganggu.

Menurutnya, keuntungan yang didapat para pedagang diPTM Serelo Lahat tak sebanding dengan hasil dagangan, disnyalir habis hanya untuk membayar pungutan tanpa ada karcis resmi dari Pemkab Lahat.

“Miris sekali, setiap bulan para Pedagang dipungut iuran sebesar Rp.300 ribu padahal sebelumnya untuk lahan parkir mereka sudah membayar sesesar Rp.3.000.000. PTM Serelo Lahat memang milik swasta namun para pedagang telah membeli ruko dan tempat yang disediakan dengan surat pelepasan hak namun masih tetap dipungli,”ujarnya sembari menunjukna dokumen perjanjian antara pedagang dan pengelola sebelumya, ketika menyampaikan sejumlah awak media dikantornya, pada Rabu (08/04/2020).

Tidak dipungkiri, kata Dodo Arman, untuk pengelolaan PTM Serelo lahat sebelumnya dikelola oleh Brhdn (Inisial-red) di zaman kepemimpinan Bupati Lahat H Harunata namun sejak tahun 2005 pengelolaan nya telah habis masa berlaku.

Akan tetapi, sambungnya, meskipun para pedagang sudah mengantongi surat jual beli dan pelepasan hak masih saja dikenakan iuran diluar pajak retribusi resmi, sehingga sangat berharap agar Pemkab Lahat dapat menindaklanjuti permasalahan yang ada agar para pedagang tidak merasa teraniaya.

“Jika pedagang besar mungkin masih dapat memenuhi tuntutan oknum preman. Namun, jika mereka hanya menjual sayur, dan kebutuhan dapur hal tersebut sangat diluar kewajaran. Karenanya Pemkab Lahat harus dapat menjadi fasilitator untuk membantu para pedagang terbebas dari aksi pungli,” ucap Dodo Arman secara tegas.

Sementara, DD (Inisial-red) salah satu pedagang di PTM Selero Lahat menegaskan, selain dikenakan biaya parkir dan lapak sebesar Rp.300 ribu perbulan pedagang juga dikenakan biaya kebersihan lainnya diluar retribusi resmi. Hal ini jelas sangat memberatkan mengingat tidak setiap hari suasana PTM Serelo Lahat ramai pembeli.

“Ada hari – hari tertentu pedagang ramai. Namun, saat ini sangat sepi apalagi ditambah suasana lockdown akibat ancaman virus Copid 19 sehingga tak jarang jangan kan dapat untung balik modal saja kami sudah bersyukur,” terang DD.

Sedangkan, pedagang dari Kota Pagar Alam Meriyanto mengaku, sudah dua tahun berjualan di Pasar Tradisional Moderen (PTM) Selero Lahat merasa nyaman dan puas.

“Kami belum tau dengan Ketua Forum Pedagang PTM Selero Lahat, intinya, kami ikut saja apa yang terbaik dalam penggelolaan Managemen PTM Selero Lahat,” ujar Meriyanto.

Pedagang lainnya, Medi juga mengaku saat diwawancarai tidak mengenal dengan namanya Dodo Arman, apalagi selaku Ketua Forum PTM Selero Lahat.

“Saya sudah empat tahun bedagang di PTM Selero Lahat, tidak kenal dengan dodo arman. Apalagi, mengaku selaku Ketua Forum PTM Selero Lahat. Saya juga merasa cukup puas dengan Managemen PTM Selero Lahat,” imbuh Medi. (Din)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater