Nyaris Meregang Nyawa, Sumarlin dan Lion Agustin Ceritakan yang Dialami Saat Tragedi Berdarah PT. Artha Prigel

Selasa, 7-April-2020, 21:45


PAGAR BATU – Kesedihan masih terpancar di wajah Sumarlin dan Lion Agustin, saat menceritakan kejadian yang nyaris merenggut nyawa mereka saat konflik lahan berdarah PT. Artha Prigel, tanggal 21 Maret lalu. Beruntung keduanya lolos dari maut, meski harus menderita akibat mengalami luka tusuk di tubuh. Dalam kejadian tersebut, dua warga lainnya Putra Bakti dan Suryadi, gugur bersimbah darah dalam perjuangan mereka.

Warga Pagar Batu: “Kami Turut Menangkan Cahaya Saat Pilbup, Kini Dengar Jeritan Hati Kami”

Kepada lahatonline.com, Sumarlin yang juga merupakan kakak kandung dari Putra Bakti mengatakan bahwa dirinya belum puas jika yang tertangkap hanya Ujang Boy. Karena pelaku penusukan bukan hanya dilakukan oleh Ujang Boy saja.

“Saat kejadian saya melihat adik saya Putra Bakti sudah terkapar, roboh, saya mencoba menghalau Ujang Boy. Tetapi kemudian dari belakang ada yang menghujamkan senjata tajam ke samping perut sebelah kanan saya. Saya menoleh dan melihat orang yang menusuk saya. Orang tersebut sempat mundur karena melihat saya belum roboh. Saat itu saya melihat lagi Ujang Boy dan sempat terjadi perkelahian hingga melukai bahu kiri saya. Saat itu saya melihat perintah dari aparat agar saya mundur dengan tembakan peringatan. Jadi saat itu saya melihat orang yang melukai saya bukan hanya Ujang Boy,” cerita Sumarlin. Selasa (07/04/2020).

Sumarlin juga mengingat dan menceritakan kalau senjata yang digunakan Ujang Boy saat kejadian berupa siwar. Dengan warna putih berkilau.

“Saya berharap dan minta tolong kepada pihak kepolisian agar menuntut tuntas kasus ini. Baik untuk almarhum Suryadi dan almarhum adik saya Putra Bakti,” ungkapnya berkaca-kaca.

Sementara itu, Lion Agustin, turut menceritakan apa yang dialaminya saat kejadian berdarah tersebut. Pada awalnya Lion Agustin bersama warga lainnya mengusir agar pihak pengamanan dari perusahaan pergi dari lahan dan mereka juga akan pulang.

“Tiba-tiba ada aksi saling dorong, dan saya melihat Ujang Boy mengeluarkan senjatanya dan menusuk Putra Bakti. Saya coba mendekati, kemudian Ujang Boy langsung menusuk bagian pundak belakang saya. Saya langsung menepi dan ada adik saya yang langsung membawa saya ke rumah sakit,” cerita Lion Agustin.

Atas kejadian tersebut warga Desa Pagar Batu berharap besar agar kasus ini dapat diungkap sampai tuntas. Hal ini diungkapkan oleh Luki Ferliansyah, mewakili masyarakat di sana.

“Harapan aku minta diusut tuntas kejadian ini. Dari mulai pelaku di bawah sampai actor intelektualnya,” ucap Luki Ferliansyah.

Lebih lanjut Luki Ferliansyah juga mengatakan bahwa dirinya juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Lahat dapat segera menyelesaikan permasalahan lahan mereka. Termasuk memeriksa perijinan dari PT. Artha Prigel yang melakukan penanaman sebelum terbit izin HGU.

(Aan LO)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater