LahatOnline » YLKI Lahat Datangi BTN Cabang Palembang, Adukan Kerugian Konsumen Rafika 4

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

YLKI Lahat Datangi BTN Cabang Palembang, Adukan Kerugian Konsumen Rafika 4

Selasa, 3-Maret-2020, 18:42

Post Views: 5,406

PALEMBAMG – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya serius menyelesaikan kerugian konsumen atas perumahan Griya Rafika 4, Desa Tanjung Payang, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, mendatangi kantor Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Palembang di Jalan Sudirman. Sanderson Syafe’i, ST. SH datang melaporkan kerugian yang dialami konsumen merupakan nasabah KPR pada BTN cabang Palembang.

“Kami datang ke sini mewakili konsumen mau melaporkan. Bahwa rumah yang dibeli konsumen secara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dari program Kementerian PUPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) diduga tidak layak huni. Seharusnya rumah tersebut tempati konsumen, tapi kondisinya saat ini rawan roboh akibat pergeseran tanah, terpaksa ditinggalkan demi keselamatan jiwa keluarga konsumen, hal tersebut disampaikan kepada pihak kreditur” ujar Sanderson melalui pesan singkatnya, Selasa (3/3).

Menurut Sanderson, konsumen telah membuat surat pernyataan yang meminta penangguhan pembayaran kredit di BTN selama status realokasi kerumah baru yang layak dan sesuai ketentuan pemerintah belum jelas. Penasehat Hukum pihak BTN, Willi mengatakan terimakasih atas laporan ini, segera berkoordinasi dengan pihak terkait lainya agar cepat diselesaikan dan tidak menjadi kredit macet kedepannya.

“Setelah ini kami segera melakukan koordinasi internal, jika perlu langsung turun ke lapangan mendengarkan langsung keluhan konsumen agar segera teratasi,” ujar Willi didampingi rekannya.

Sementara itu, pengembang masih bersih kukuh tetap bahwa kewajibannya hanya 100 hari tanggung jawabnya. Padahal warga sebagai nasabah atau konsumen bank diharuskan untuk tetap melunasi seluruh angsuran kredit KPR tersebut, kata ira selaku perwakilan konsumen yang sangat dirugikan saat diminta tanggapannya.

Semestinya, kata Sanderson, pengembang Griya Rafika 4 PT. Lahat Maju Jaya punya itikad baik dalam melakukan kegiatan usaha dengan mendatangi panggilan atau SOMASI YLKI Lahat agar diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan agar kedua belah pihak ada titik temu, namun dua kali dilayangkan tetap tidak hadir tanpa keterangan.

Masih kata Sanderson, sebelumnya pihak YLKI Lahat juga telah berkoordinasi dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat ( PPDPP PUPR) Republik Indonesia, semua data dan bukti telah kita serahkan termasuk ke DPP Asosiasi Real Estat Indonesia (REI) dan mendapat respon.

(SAND)