LahatOnline » Rista, Bocah Pagar Gunung Pengidap Hidrosefalus Yang Tak Kunjung Terima Bantuan

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Rista, Bocah Pagar Gunung Pengidap Hidrosefalus Yang Tak Kunjung Terima Bantuan

Harapkan Bupati Lahat, Cik Ujang Tinjau Kondisi Rista

Senin, 24-Februari-2020, 20:34

Post Views: 4,550

LAHAT ONLINE, PADANG – Malang nasib yang dialami keluarga Sharil dan Hartati. Keluarga yang tinggal di Desa Padang Kecamatan Pagar Gunung Kecamatan Lahat ini harus menerima nasib menyedihkan, dimana anak bungsunya bernama Rista Hazirah (4) menderita penyakit Hidrosefalus, Senin (24/2).

Hidrosefalus sendiri adalah kondisi yang ditandai oleh ukuran kepala bayi yang membesar secara tidak normal akibat adanya penumpukan cairan di dalam rongga ventrikel otak dan hal ini sudah dialami Rista selama bertahun tahun.

Rista mengalami penyakit Hidrosefalus ini di usia 8 bulan dan kini usianya sudah 4 tahun lebih. Akibat penyakitnya tersebut, tak hanya mengakibatkan kepala Rista yang membesar, namun juga mengganggu pengelihatannya, belum dapat berbicara serta membuat kakinya tak bisa kuat untuk berjalan.

Ayah Rista, Sharil mengaku dirinya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati anaknya agar bisa kembali normal, harta benta seperti sawah sudah ia jual untuk pengobatan buah hatinya, namun tak kunjung membuahkan hasil.

“Kalau berobat di puskesmas hampir tiap minggu, bahkan sudah dibawa ke rumah sakit Palembang, namun tak kunjung membuahkan hasil. Namun sampai saat ini kami tetap berusaha, untuk mengobati Rista agar dapat sembuh, namun terkendala biaya yang sudah tak ada lagi,” ujarnya.

Menurut, Sharil. Sebenarnya Rista waktu masih berusia satu tahun lebih sudah dibawa ke rumah sakit Palembang untuk di operasi, namun karena cairan yang berwarna putih dalam kepalanya masih terus mengalir ke hidung, sehingga operasi tidak bisa dilakukan.

“Kata dokter kalau cairan di kepalanya tidak lagi mengalir ke hidung baru bisa di operasi. Di Palembang kami sudah empat bulan lebih, sudah banyak biaya yang kami keluarkan, meski pun pengobatan waktu itu gratis, karena kami menggunakan BPJS,” kenangnya.

Lebih lanjut, Sharil saat ini sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah, terutama Bupati Lahat, Cik Ujang karena rupanya tak hanya Rista, Ibunda Rista, Hartati juga mengidap penyakit Gondok yang sudah ia derita selama 8 tahun.

“Kami sangat berharap agar Pemerintah memberikan kursi roda anak anak khusus buat anak kami, karena anak kami ini tak bisa berbuat apa apa selain di gendong ibunya dan karena sering menggendong anaknya, gondok Istri kami kian membesar, karena berat Rista mencapai 14 kilo,” tandasnya.

Sementara itu, Camat Pagar Gunung, Iskandar Jumaldi SE, melalui Pjs Kepala Desa (Kades) Padang, Gimin SE yang baru menjabat Kades, disampaikan oleh mantan Kades Padang, Mirdan mengaku pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin agar Rista mendapatkan bantuan.

Karena itu, Mirdan berharap agar keluarga Sharil mendapatkan bantuan PKH, sehingga dapat meringankam beban keluarganya secara berkelanjutan.

“Terakhir kami berdebat dengan pihak Puskesmas, karena Rista tak kunjung mendapatkan bantuan secara maksimal. Kalau di Dinas Sosial sudah maluan kami mengusulkannya, namun tak pernah di tanggapi sampai saat ini,” katanya.

“Kami pun sudah mengusulkan agar yang bersangkutan mendapatkan bantuan PKH dan kami juga sudah laporkan ke Kasi Kesos Kecamatan, karena dari Dinas Sosial meminta data anak keterlambatan mental, namun sampai saat ini bantuan tak kunjung datang,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, UPTD Puskesmas Pagar Gunung, Saptorisah mengaku sudah mengetahui adanya kasus anak yang mengidap Hidrosefalus di ruang lingkup kerjanya.

“Setiap dia datang kesini kami layani dengan baik dan kami beri makanan tambahan, karena hanya itu yang dapat kami lakukan. Dan hal ini sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan,” tuturnya.

Apa yang dialami Rista tentu menjadi tugas kita bersama untuk membantunya, terutama Pemerintah Kabupaten Lahat, pihak terkait, anggota DPRD Lahat, para dermawan dan relawan atau organisasi seperti ATC yang bisa membantu kebutuhan Rista saat ini. (Ir22)