LahatOnline » Dua Bocah Hanyut di Sungai Puntang, Satu Tewas Satu Selamat

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Dua Bocah Hanyut di Sungai Puntang, Satu Tewas Satu Selamat

Sabtu, 25-Januari-2020, 21:41

Post Views: 5,954

LAHAT ONLINE, LAHAT – Dua orang bocah bernama Rafa dan Hamid hanyut di sungai puntang di RT 12 Kelurahan Pagar Agung Kabupaten Lahat, setelah keduanya mandi di bawah jembatan turunan dodik bersama teman temannya, Sabtu (25/1).

Kejadian bermula sekitar pukul 13.00 WIB, ketika keduanya mandi di sungai puntang bersama teman temannya. Keduanya terseret arus sungai yang deras, dengan kedalaman sekitar satu setengah meter.

Mendapat informasi dari sekumpulan anak anak yang mandi tersebut, puluhan warga dengan di bantu BPBD Lahat mencari keberadaan korban yang menyusuri sepanjang aliran sungai.

Pencarian tersebut membuahkan hasil, dimana satu korban atas nama Rafa yang masih duduk di bangku SD kelaa VI berhasil diselamatkan dan langsung di bawa ke RSUD Lahat, sementara temannya Himid yang masih duduk di kelas 1 SMP masih dalam proses pencarian.

“Kami mandi sekitar wong sepolulohan, aku idak nginak cak mano mereka pacak anyut, tapi pas aku ke pinggir aku nginak mereka telelep,” ujar salah satu teman korban yang ikut mandi, Arda.

Setelah sekitar tiga jam melakukan pencarian, akhirnya warga berhasil menemukan Hamid, sekitar 200 meter dari lokasi mereka mandi dalam keadaan sudah tak bernyawa dan jenazah korban langsung di bawa ke rumah keluarganya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Salah satu warga yang menemukan Hamid, Musa menuturkan bahwa jenazah korban ditemukan tersangkut di ranting pohon. Setelah mengetahui lokasi korban, dirinya berteriak minta pertolongan kepada warga untuk membawa tubuh korban ke darat.

“Pas nyari dengan menjajaki sungai, aku tetendang palaknyo yang nyangkut di ranting ranting pohon, kuping dengan pipinyo koyak. Meski pun sudah ninggal, yang penting jenazahnyo ditemuke, olehnyo kasihan samo wong tuonyo kalo dak ketemu,” katanya. (Ir22)