LahatOnline » Kontribusi Dipertanyakan, 20 Aleg Sambangai PT SERD

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Kontribusi Dipertanyakan, 20 Aleg Sambangai PT SERD

Perusahaan Ikut Ketetapan Pemerintah

Rabu, 22-Januari-2020, 19:11

Post Views: 4,014

Tunggul Bute, Lahatonline.com – Sejak beroperasi pada tahun 2013 hingga sekarang, kontribusi PT Supreme Energy Rantau Sedap (SERD) dianggap masih belum maksimal.

Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD kabupaten Lahat, Fitrizal Homizi ST, tiba kantornya di kawasan Feet B, diterima oleh perwakilan PT SERD oleh Site Suport Project Manager, Frangky Tungga dan Humas, M Goerila Tan, (22/1).

Agendanya ke 20 aleg ini adalah kunjungan kerja DPRD kabupaten Lahat terkait keberadaannya yang menjadikan kabuapaten Lahat (kecamatan Kota Agung) sebagai akses masuk ke lokasi proyek mereka. Selain kontribusinya untuk kabupaten Lahat.

“Kami ingin tau secara detail tentang kegiatan PT SERD ini, karena secara kewilayaan mereka memakai fasilitas di wilayah kita. Tentu koordinasi yang paling penting, agar kita tak salah persepsi,” katanya.

Kemudian kata Safrizal, hal ini sebagai tindaklanjut adanya kabar dan laporan yang mengatakan bahwa lokasi eksplorasi PT SERD masuk wilayah kabupaten Lahat.

“Hal ini patut kita pertegas, sebab kalau memang kenyataan seperti itu, Lahat bisa menuntut lebih. Batas wilayah memang bersinggungan dengan beberapa desa yang berada di kabupaten Lahat,” katanya lagi.

Hal lain yang mengemukah dalam kunjungan ini adalah belum jelas luasan izin pemakaian lahan kawasan hutan lindung, serta tindak lanjut konservasi dan reboisasinya.

“Kalau pihak PT SERD mengatakan mereka belum mendapatkan lokasi pengganti yang ditetapkan oleh pemerintah, tentu hal ini pantut didorong penyelesainnya,” ungkap Nopran Marjani, salah satu aleg senior dari dapil 4.

Masih kata Nopran, pihaknya sudah mengagendakan rapat dengar pendapat dengan pihak perusahaan di DPRD. Mengingat masih banyak hal yang perlu disikusikan lebih lanjut.

Bahkan mantan anggota DPRD Propinsi 2 periode sudah menanyakan hitungan per Kwh yang akan dibeli oleh pemerintah dalam hal ini PLN.

Sementara pihak PT SERD melalui Site Suport Manager, Frangky menerangkan, terkait tapal batas wilayaj yang saat ink mengemukah, pihaknya menurut apa yang diputuskan oleh pemerintah.

“Kalau masalah tapal batas, kita siap dukung dan berkoordinasi dengan semua pihak sesuai ketetapan pemerintah. Silakan pihak yang terkait menuntaskanya melalui jalur yang ada,” terangnya.

Hal teknis lainya akan dijadwalkan pada pertemuan mendatang. Hal ini sesuai dengan adanya gerakan masyarakat kecamatan Kota Agung yang ingin kejelasan tapal batas antara Lahat dengam kabupaten Muara Enim.(*)

Penulis : Indi | Editor : Indi