LahatOnline » INI MAKNA HARI PAHLAWAN DIMATA PETANI TUA MUARAPAYANG

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

INI MAKNA HARI PAHLAWAN DIMATA PETANI TUA MUARAPAYANG

Senin, 11-November-2019, 20:22

Post Views: 4,076

LAHAT ONLINE, MUARAPAYANG – Hari pahlawan dimata Karani (74), pria Lanjut Usia (Lansia) yang tinggal di Desa Muarapayang Kecamatan Muarapayang. Menurutnya yang lahir di tahun kemerdekaan RI 1945, hari pahlawan merupakan momen bersejarah yang harus di wariskan kepada anak cucu sampai kapanpun.

Karani mengaku, dia bukanlah siapa siapa saat masa perjuangan. Namun dia ingat, umurnya saat ini sama dengan umur kemerdekaan RI.

“Usia saya sekarang 74 tahun, sama seperti usia negara ini merdeka. Namun saya sudah renta sekarang, saya harap Indonesia, meski makin bertambah usia, tidak seperti saya. Kalau saya semakin tua, semakin lemah, Nusantara ini harus semakin kuat dan kokoh,” kata dia kepada Lahat Online, Senin (11/11).

Karani menuturkan, perjalanan hidupnya pun tidak selalu mulus sesuai dengan keinginan. Di usia 16 tahun, dia harus msrantau ke tanah Besemah, dari tempat asalnya di Kedurang Bengkulu Selatan.

“Awalnya saya merantau dari Kedurang ke Kota Pagaralam, waktu itu belum menjadi kota. Saya bekerja sebagai petani sehingga mempunyai jalan dalam bekerja di Desa Muarapayang ini, saya bekerja di kebun orang. Negara ini, khususnya Kabupaten Lahat, lebih spesifik desa tempat saya tinggal, sebagian besar pekerjaan masyarakat lnya petani. Sejak dahulu hingga sekarang, pertanian masih menjadi andalan. Saya rasa, petani juga pahlawan bangsa, mereka bekerja menyediakan pangan bagi banyak orang,” ujarnya.

Lanjut Karani, dia saat ini masih mengurus kebun kopi sebanyak 1000 batang. Baginya, bekerja di usia senja, adalah untuk menjaga tubuhnya agar terus bergerak dan senantiasa sehat.

“Para pahlawan dahulu mungkin tidak lagi berjuang melawan penjajah saat ini, atau bahkan mereka telah tiada karena usia. Namun, bagi saya, semangat petani harua terus ada. Saya ingin agar pahlawan pertanian terus tumbuh, menyediakan hasil bumi bagi banyak orang. Itulah yang saya bisa lakukan saat ini, agar anak cucu kita mau bertani, dan mengembangkan dunia pertanian semakin maju. Petani juga pahlawan,” pungkasnya. (rpw).