LahatOnline » PEMDA LAHAT GENJOT TINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

PEMDA LAHAT GENJOT TINGKATKAN PENDAPATAN DAERAH

Selasa, 22-Oktober-2019, 13:46

Post Views: 4,916

LAHAT – Pelaksana tugas ( PLT) kepala dinas pendapatan Kabupaten Lahat SUBRANUDIN,SE,M.A.P melalui Kabid ritribusi dan pendapatan asli daerah lainnya Arsol Pansuri mengatakan optimis dapat mendongkrak pendapatan Kabupaten Lahat tahun anggaran 2020.

Ketika dibincangi diruang kerjanya (22/10/2019) Asrol mengatakan bahwa Dinas pendapatan daerah Kabupaten Lahat adalah instusi baru, sebagai pemekaran dari Badan pengelolaan keuangan ( BKD) Kabuparen Lahat, katanya.

Sebagai Institusi yang baru pasti kami tertantang untuk berupaya keras meningkatan pendapatan daerah baik bersumber dari dana transfer maupun yang bersumber dari dana pendapatan asli daerah ( PAD) sebab peningakatan Pendaptan daerah akan berdanpak terjadinya percepatan pembangunan di Kabupaten Lahat, Katanya.

Terkait pendapatan asli daerah ( PAD) pada tahun anggaran 2019 target pemerintah sebesar Rp 121000000 ( seratus dua pulu satu milyar ) sudah terealisasi sampai dengan september sudah mencapai Rp 79,2 Milyar, maka realisas akhir pada tahun anggaran 2019 akan dijadikan Indakator untuk peningakatan capaian tahun anggaran 2020, katanya.

Maslah peningakatan pendapatan asli daerah dibidang retribusi dan pendapatan asli daerah lainnya maka kami akan beruapaya keras mengoptimalkan potensi yang sudah ada dan mendorong terciptanya sumber pendapatan yang baru, ujar Asrol.

Ketika ditanya terkait APBD tahun anggaran 2020 ? Menyangkut masalah itu Asrol mengatakan bahwa berani memberikan asomsi 10 persen dari realisasi pendapatan 2019, sebab pendapatan 2019 akan menjadi tolak ukur untuk penyusunan APBD tahun 2020, untuk apa asomsi tinggi sementara realisasinya tak tercapai, katanya.( BARDI/02).