LahatOnline » Izinkan Warga Lapas Keluar, Oknum Petugas di Non Aktifkan

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Izinkan Warga Lapas Keluar, Oknum Petugas di Non Aktifkan

Selasa, 10-September-2019, 12:57

Post Views: 3,738

LAHAT ONLINE, Lahat – Maraknya pemberitaan tentang warga Lapas yang keluar dari Lapas Klas II A Lahat dan menganiaya janda muda, Kepala Lapas Lahat, Herman Sawiran Bc IP SH melalui Ketua Tim Pemeriksa Lapas, Firzon SAg di dampingi anggota tim pemeriksa Herlan dan Andrean membantah hal tersebut.

Menurutnya, berdasarkan hasil BAP dari oknum petugas yang mengizinkan warga Lapas keluar tersebut mengatakan bahwa warga lapas atas nama Herwansyah (38) meminta izin keluar untuk menjenguk istrinya yang sedang sakit, karena ia mengaku masih menjadi suami sahnya, Minggu dini hari (8/9).

“Menurut pengakuan warga lapas tersebut, ia mendatangi oknum petugas lapas yang sedang jaga pada malam ini sekitar pukul 01.45 meminta izin pulang ingin melihat istrinya yang sedang sakit, bukan di suruh beli rokok,” ujarnya.

Lebih lanjut, Firzon mengatakan oknum petugas jaga yang mengizinkan warga lapas keluar tersebut murni karena unsur kemanusiaan, karena melihat warga lapas tersebut minta di kawal sembari bersujud untuk pulang kerumahnya.

“Meski pun demikian, oknum petugas lapas tersebut sudah menyalahi prosuder apa pun alasannya dan sudah kami periksa serta hasilnya sudah dilaporkan ke Kanwil untuk di proses. Saat ini yang bersangkutan sudah di non aktifkan dari jabatannya sebagai pstugas lapas,” tambahnya.

Selain itu, Firzon mengatakan keluarnya warga lapas tersebut murni kesalahan dari satu oknum petugas, karena petugas jaga lainnya sedang ada di blok dan ruangan lain, sehingga keluarnya warga lapas tersebut hanya diketahui satu oknum petugas tersebut.

“Saat ini warga lapas yang keluar tersebut sudah di antarkan lagi ke lapas lahat satu jam lebih setelah ia izin keluar. Jadi permasalahan ini jangan di besar besarkan karena sudah di proses,” tandasnya.

Sementara itu, seorang aktivis muda, Andi berharap agar oknum petugas tersebut agar mendapatkan sanksi. “Karena akibat ulahnya, seluruh institusi di lapas tercoreng karena di anggap masyarakat, lapas lahat secara bebas mengeluarkan warga lapas dengan dugaan suap atau apa pun itu, pada hal tidak demikian,” katanya. (Ir22)