LahatOnline » PETANI KOPI DI PSEKSU KELUHKAN HARGA KOPI MENURUN

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

PETANI KOPI DI PSEKSU KELUHKAN HARGA KOPI MENURUN

Kamis, 5-September-2019, 16:20

Post Views: 4,538

LAHAT ONLINE, Sukajadi,- Petani kopi di Kecamatan Pseksu saat ini
mulai menjerit, karena harga kopi yang terus menurun. Kalau sebelumnya harga kopi sempat naik menjadi Rp 23 ribu per kilonya, saat ini kembali anjlok dengan harga Rp 16 ribu per kPangkasnya
ni membuat petani kopi yang ada saat ini mengeluh.

Kepada LahatOnline, riswin warga Sukajadi yang juga petani kopi mengakui kalau saat ini petani di Sukajadi mengeluhkan harga kopi yang terus menurun. Tidak hanya itu stok buah kopi yang ada pun terus menipis, karena kopi diperkirakan akan kembali menghasilkan pada akhir tahun 2019 yang akan datang.
Dengan harga yang turun itu, menurut Riswin, tidak
sebanding dengan biaya operasional untuk memetik
kopi, pengangkutan hingga biaya pengolahan kopi sebagai bubuk. Apalagi untuk mencari kopi yang berkualitas harus benar-benar dipilih biji kopi yang bagus dan sebagainya. bubuk. Apalagi untuk mencari kopi yang berkualitas harus benar-benar dipilih biji kopi yang bagus dan sebagainya.

“Saat ini harga kopi, turun jauh dari sebelumnya makanya kita semua saat ini mengeluhkan harga yang terus turun. Untuk itu kita meminta dan berharap pemerintah untuk dapat menaikkan harga kopi. Karena masih banyak perkebunan kopi hingga saat ini,” kata Riswin.

Sementara itu Ria Juga petani Kopi mengatakan Selain harga yang murah, saat ini hasil buah yang tidak terlalu banyak membuat petani kopi di Pseksu Khususnya terus menjerit. Sementara tidak sedikit petani yang sudah beralih dari menanam kopi dengan menanam kayu dan juga sawit. “Untuk itu sangat perlu pemerintah dapat menaikkan kembali harga kopi saat ini agar petani bisa sejahtera” Pangkasnya.

(AR3)