MUSIM KEMARAU HARGA SAYURAN MELONJAK

Rabu, 28-Agustus-2019, 15:52


LAHAT ONLINE, Bungamas – Musim kemarau memicu kenaikan harga sejumlah sayuran di pasar tradisional di Bungamas Tak hanya naik saja, akibat suhu udara panas dan keterbatasan air di musim kemarau ini juga berimbas terhadap kualitas sayuran.

Adapun Kualitas sayuran saat musim kemarau ini menurun dan kebanyakan layu dan keriting. Kenaikan ini terjadi sejak beberapa minggu yang lalu dikarenakan stok sayuran yang bagus sudah mulai menipis bahkan beberapa pedagang terpaksa mengambil sayuran dari luar Pagar Alam.

Pantauan LahatOnline, beberapa sayuran yang mengalami kenaikan yakni kol yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 5.000 perkilonya sekarang menjadi Rp 9.000 perkilonya. Timun yang sebelumnya Rp 3.000 perkilo sekarang menjadi Rp 6.000 perkilonya. Tak hanya itu saja, beberapa sayuran pun juga ikut mengalami kenaikan.

Salah satu pedagang Sayur Rendi (28) menjelaskan penyebab kenaikan harga sayuran diakibatkan oleh musim kemarau panjang. Naiknya harga sayuran di musim kemarau itu dikarenakan petani harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk mengurus tanamannya. Tak hanya itu saja, saat musim kemarau seperti sekarang membuat pasokan air menjadi terbatas.

Akibat keterbatasan air membuat sayuran menjadi layu dan kualitasnya menurun.

Bahkan, beberapa petani terpaksa memanen sayurannya lebih cepat dari waktunya untuk menghindari tanaman mati akibat kekeringan. Ia mengaku mengambil sayuran dari pagar Alam Dan curup namun untuk mencari sayuran dengan kualitas bagus itu cukup sulit.

Ia memperkirakan jika kemarau masih panjang berakhirnya maka harga sayuran dapat lebih meningkat lagi. “Bisa naik lagi harganya kalau kemarau belum juga berakhir, kemarau ini selain susah untuk petani menanam juga membuat sayurannya jelek, susah mencari sayuran dengan kualitas yang bagus karena banyak rusak,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, banyak pembeli yang mengeluh terkait kenaikan harga sayuran. Selain itu, banyak juga pembeli yang mengeluhkan tentang kualitas sayur yang dijual karena tidak bagus dan sudah layu namun harganya malah tinggi.

Walaupun demikian, untuk omzet sendiri tidak tetjadi penurunan karna kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi sayuran itu cukup tinggi. Walaupun harga sayuran merangkak naik masih banyak masyarakat yang membeli sayuran khususnya masyarakat yang memiliki usaha rumah makan.

“Banyak sih pembeli ngomel karena harganya naik, namun ya gimana lagi, kenaikan ini kita tidak bisa cegahnya,” pungkasnya.

Pedagang lainnya, Riska (32) mengakui bahwa pada saat musim kemarau ia terpaksa tidak mengambil stok sayuran dari Derek sendiri karena kualitasnya tidak bagus. Itu dikarenakan sayuran dari dalam daerah akibat musim kemarau ini tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama karena cepat sekali layu dan membusuk.

Oleh karena itu ia terpaksa mengambil stok dari luar wilayah seperti dari curup dan daerah-daerah lainnya. Itulah yang membuat harga jual di pasaran menjadi lebih tinggi saat musim kemarau karena susah mencari sayuran dengan kualitas yang bagus.

“Ya susah cari kualitas yang bagus, kalau dari dalam daerah ini banyak yang layu dan keriting, terpaksa ngambil dari luar” tutupnya.(Ar3)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT

LAHAT - Selasa, 16-April-2024 - 18:21

Polres Lahat Gelar Halal Bihalal

selengkapnya..

TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

MULAK ULU - Minggu, 14-April-2024 - 09:00

PENOMENA MISTIS TEBAT BESAK LAWANG AGUNG

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater