Kabar Desa Muara Maung : Tercemar!

Senin, 19-Agustus-2019, 09:17


Muara Maung – Desa Muara Maung tercemar, begitu julukan yang pas saat ini, karena sudah diselimuti oleh fly ash (abu terbang ) dari pembakaran batu bara di PLTU batu bara Keban Agung dan debu batu bara dari tambang, stockpile, dan pengangkutan.

Tidak hanya itu, pengelolaan fly ash dan bottom ash (FABA) juga mencemari lingkungan kami.

Padahal, dalam dokumen pengelolaan lingkungan sudah jelas menyebutkan untuk penanganan abu batu bara membuat bangunan TPS limbah batu bara yang terlindung dari hujan dan kedap air,
penggunaan geomembrane untuk lahan tempat penyimpanan abu batu bara.

Fakta dilapangan, FABA ini dibuang ke TPS yang tidak memenuhi syarat penyimpanan limbah B3 seperti dikatakan di atas . Ditambah lagi, limbah tersebut juga di buang ke tambang yang merupakan salah satu anak perusahaan pemilik PLTU Keban Agung tersebut.

Dari hasil pengamatan di lapangan, Forum Salim menemukan tumpukkan FABA yang di buang di beberapa tempat yaitu, ke lubang bekas tambang milik PT MNP, di belakang cerobong PLTU Keban Agung atau biasa di sebut TPS, dan di disposal PT Dizamatra powerindo. Dimana abu tersebut di blending dengan tanah galian tambang PT Dizamatra Powerindo.

Sudah kita ketahui bahwa Fly ash dan bottom ash termasuk dalam katagori limbah B3 yang pengelolaannya tidak boleh sembarangan, tapi PT Priamanaya Energy telah terindikasi melakukan pelanggaran.

Indikasi pelanggaran ini sudah dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lahat. Sejak dilaporkan, sudah ada sanksi administratif yang dilayangkan untuk PT. PE pada bulan Maret 2019. Namun, FABA tetap dibuang sembarangan dan tidak disimpan.

Pada, 29 Juli 2019 forum salim dan Kanopi melaporkan lagi ke DLH kabupaten Lahat sekaligus mempertanyakan sanksi administratif tersebut.

Kami bertemu dengan kepala dinas pak Misri Dan Edi Suroso selaku kabid limbah B3 kab Lahat

Dari hasil pertemuan tersebut, bahwa awal Agustus akan ada sidak ke lapangan bersama dlhp provinsi SUMSEL.

Pada tanggal 14 agustus 2019 Kami dihubungi pihak dlh kab lahat bahwa hari ini akan ke lapangan untuk mendengarkan klarifikasi dari pihak perusahan.

Menurut Lingga mewakili manager PT. PE, bahwa PLTU keban agung mulai beroperasi di tahun 2016 berkapasitas 2×135 MW. Dan menghasilkan beban listrik untuk siang hari 70 MW sedangkan malam hari mencapai 100 MW. Dengan produksi listrik tersebut maka pltu keban agung menghasilkan FABA sisa pembakaran batu bara yaitu 70-110 ton perharinya.

Ketika dicek ke lapangan, masih banyak tumpukkan FABA di lokasi yang katanya TPS. Di sebelah TPS tersebut, ada TPS baru yang lagi proses pemasangan terpal yg kedap air (baru ada). Serta ada sebuah mobil truk yang sedang loading FABA tersebut.

Di lokasi disposal PT. Dizamatra Powerindo terdapat tumpukkan FABA, tetapi pihak perusahaan dan DLH mengatakan itu bukan FABA tapi lapisan tanah penggalian batu bara yang mirip dengan FABA. Faktanya, bahwa memang FABA dibuang ke tambang tersebut, kita ada bukti berupa video pembuangan tersebut. Namun pihak perusahaan tetap menyangkal dan DLH juga seolah-olah mengiyakan pernyataan tersebut.

Tidak hanya pembuangan FABA, PLTU Keban Agung sering mengeluarkan abu hitam dan putih melalui cerobong.

Namun pihak perusahaan mengatakan itu bukan fly ash melainkan abu yang telah terbebas dari fly ash karena telah di filter terlebih dahulu. Dan abu yg bewarna hitam di akui pak Lingga selaku managen bahwa beberapa hari terakhir ada kerusakan di cerobong PLTU.

Jika cerobong terjadi kerusakan, maka tidak ada filter sama sekali, otomatis yang keluar adalah seluruh abu terbang yang di hasilkan. Dalam dokumen AMDAL, menyebutkan ada 201,6 ton per hari abu terbang yang dihasilkan.

Abu ini terbang bebas di udara yang membuat wilayah kami tercemar.

(Bersambung)

Rusdi_Salim, 19 Agustus 2019

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater