LahatOnline » Kualitas dan Harga Biji Kopi Merah dan Pelangi Beda

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Kualitas dan Harga Biji Kopi Merah dan Pelangi Beda

Senin, 12-Agustus-2019, 16:08

Post Views: 6,159

LAHAT ONLINE, Sumber Karya – Salah satu pegiat kopi Desa Sumber Karya, Iwan Sucipto mengatakan kebanyakan para petani kopi tidak pahan cara memanen kopi yang baik dan benar.

Menurutnya, kualitas kopi yang baik ialah kopi yang berwarna merah. Bukan kopi pelangi, yaitu seluruh biji kopi, hijau, kuning dan merah di campur jadi satu.

“Karena ingin cepat dan tidak paham para petani kita banyak yang panen kopi secara semberono, dimana kopi yang masih belum matang (berbiji hijau) ikut di panen,” ujarnya.

Pada hal, lanjut Sucipto harga kopi yang berbiji merah berbeda dengan harga kopi yang berbiji campur (pelangi) karena kualitas keduanya jelas berbeda.

“Harga biji kopi merah tentu lebih mahal karena banyak di pakai di kedai/kafe, sedangkan biji kopi pelangi merupakan kopi dengan harga yang biasa kita jual di pasaran dan biasa kita nikmati sehari hari,” tambahnya.

Kendati nantinya mengetahui, Sucipto juga mengatakan para petani akan kesulitan menjual kopi yang berkualitas super (biji merah) karena tidak adanya pengepul biji merah di Kabupaten Lahat.

“Alhamdulillah kami telah mempunyai konsumen di luar kota bahkan luar negeri, namun belum tentu dengan petani lain. Meski pun sudah mengetahui kualitas dan harga kopi berbeda beda, namun mereka terkendala di pemasaran,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu petani kopi, Salim mengaku baru mengetahui jika harga dan kualitas biji kopi merah lebih mahal dari pada biji kopi pelangi.

“Kami baru sekarang tau, karena itu, kami akan mengajak masyarkat untuk memisahkan kopi berbiji merah saat panen nanti dan mencari siapa yang mau membelinya,” katanya. (IR22)