SUSNO DUADJI : POHON KARET DITEBANG SAYANG, TIDAK DITEBANG RUGI ONGKOS PERAWATAN

Ajak warga bersama sama mencari solusi dari masalah harga karet murah

Jumat, 19-Juli-2019, 15:10


LAHAT ONLINE, TALANG PADANG TINGGI – Sejak 5 tahun terakhir, harga karet di wilayah Kabupaten Lahat belum juga mengalami kenaikan yang signifikan. Murahnya harga karet tersebut mengundang tokoh nasional, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang saat ini menjadi petani, Komjen Pol (Purn) Drs Susno Duadji SH MSc, mengajak warga mencarikan solusinya.

Menurut Susno, yabg diutarakan melalui akun instagramnya beberapa waktu yang lalu, harga karet belakangan ini masih dijual begitu rendah, hal tersebut terjadi bertahun tahun tanpa ada kenaikan harga yang seperti sebelum 5 tahun lalu.

“Lebih dari 5 tahun harga karet murah sekali, banyak kebun rakyat tidak terpelihara, bahkan sebagian pohon karet banyak yang rusak, karena ongkos perawatan tak sebanding hasilnya,” kata dia, yang bertujuan untuk bersama sama mencarikan solusi melalui akun Medsosnya, beberapa waktu lalu.

Susno mengungkapkan, bahwa keberlanjutan kebun karet pun, berada di ujung tanduk. Akan tetapi, beralih dari karet ke tanaman lain bukan tanpa proses yang cukup panjang dan modal yang tidak sedikit.

“Pohon karet ditebang sayang, tidak ditebang rugi ongkos perawatan. Harganya sekarang berada di kisaran Rp 6.000 hingga 7.000 perkilogram,” ujar dia.

Hal tersebut memang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Lahat, seperti di Kecamatan Pajar Bulan, daerah Desa Talang Padang Tinggi, Kecamatan Gumay Ulu dan kecamatan lain yang masih mengandalkan karet sebagai mata pencarian warga.

Problema tersebut, menjadi kekhawatiran Apran petani karet di Talang Padang Tinggi, banyak lahan karet di ubah ke kebun kopi, dan bahkan dijual, karena karet tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan sehari hari.

“Sudah bertahun tahun bertahan dalam kondisi seperti ini, kami tidak tahu, akan sampai kapan. Bahkan, tidak sedikit lahan karet beralih ke kopi. Namun, ada juga yang masih bertahan, karena biaya peralihan lahan bukan persoalan gampang, butuh biaya penebangan, dan penanaman kembali tanaman lain, sedangkan untuk urusan perut, tidak bisa menunggu 3 sampai 5 tahun yang akan datang, sampai tanaman baru panen,” ujarnya.

Dia menuturkan, bahwa persoalan murahnya harga karet ini, petani karet berharap agar ada solusi dari semua pihak. Baginya, petani hanya inginkan solusi, agar dapat mengembalikan kejayaan harga karet seperti dulu.

“Siapapun kami harap dapat memberikan solusi, entah itu dari pemerintah, atau kalangan investor. Menanam karet bukan perkara mudah, butuh waktu 5 tahun lebih agar bisa di sadap, dan setelah masuk masa panen, dibenturkan masalah harga. Tidak ada jalan lain, selain mempertahankan petani karet, dan memperbaiki harga jual serta kualitas karst itu sendiri,” tuturnya. (RPW).

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN

LAHAT - Selasa, 16-April-2024 - 18:21

Polres Lahat Gelar Halal Bihalal

selengkapnya..

KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

MULAK ULU - Minggu, 14-April-2024 - 09:00

PENOMENA MISTIS TEBAT BESAK LAWANG AGUNG

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater