LahatOnline » SISWA DI TANJUNG SAKTI MASIH ADA YANG NAIK ATAP ANGKOT

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

SISWA DI TANJUNG SAKTI MASIH ADA YANG NAIK ATAP ANGKOT

Kamis, 20-Juni-2019, 17:29

Post Views: 4,817

TANJUNG SAKTI – Sampai saat ini, masih ada siswa di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi bersekolah dengan naik atap mobil angkutan umum.

Menurut Rio salah seorang guru di kecamatan tersebut, bahwa pihaknya sebenarnya telah melarang siswa naik ke atap mobil angkot.

“Kami sebenarnya sudah beberapa kali menegur dan melarang siswa, agar tidak naik atap mobil, baik pulang maupun pergi sekolah. Sebab hal tersebut membahayakan,” kata dia, Kamis (20/06).

Lanjut dia, bahwa hal tersebut sungguh tidak pantas di lakukan, sebab bisa saya berakibat fatal.

“Banyak hal yang bisa terjadi, bisa saja siswa terjatuh ke jalan, dan tertabrak pengendara lain. Sebab hal itu sungguh tidaklah aman,” ujar dia.

Dia menambahkan, bahwa terdapat kendala dimana siswa tetap melakukan hal itu.

“Iya, karena angkutan sekolah tidak banyak, jadi siswa harus naik ke atap untuk mendapat tumpangan. Namun ada juga yang sengaja naik atap,” ungkap dia.

Sementara itu, Andi salah seorang warga menuturkan, pemandangan seperti itu, sudah menjadi hal yang lumrah, apabila sekolah di kecamatan.

“Mungkin kalau di perkotaan, hal tersebut sudah tidak ada lagi. Karena angkot, apalagi kendaraan sendiri sudah banyak. Namun tidak di kecamatan, angkot masih minim, dan siswa terkadang lebih memilih memacu adrenalin, naik ke atap ketimbang duduk manis di bangku. Namun hal itu, kami menilai bukan hal yang patut dicontoh, lebih baik pihak pemerintah atau sekolah mencarikan solusinya,” tutur dia. (RPW).