LahatOnline » Hefra Lahaldi : Kegelisahan Dalam Aksi Damai Hari Ini

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Hefra Lahaldi : Kegelisahan Dalam Aksi Damai Hari Ini

Selasa, 28-Mei-2019, 19:17

Post Views: 3,022

Lahat – Yang kita khawatirkan adalah, ketika elit negara mengalami keputus asaan dalam mengelola perbedaan dalam berpendapat. Sehingga, ketika keadaan seperti itu yang terjadi adalah hilangnya akal sehat. Ketika akal tak lagi mampu menjangkau, maka akan buta nurani. Pada mereka yang satu, dua, tiga bahkan ratusan yang mati tidaklah berarti. Puncaknya adalah ketika yang kehilangan dua buah tabung gas menjadi prioritas utama istana untuk dilindungi.

Kita diwariskan sebuah demokrasi, hadiah yang paling indah dalam sebuah demokrasi adalah kemudahan untuk menyatakan pendapat. Pada undang-undang ia terlindungi. Untuk itu, menyepakati perbedaan pendapat tidak dengan ujung peluru. Mengelola hak menyampaikan aspirasi tidak dengan pukulan popor senjata dan tendangan membabi buta.

Kita sepakat rusuh dan anarkis adalah cara-cara yang menjijikan dalam mengutarakan perbedaan. Kita tidak mentolelir pelaku rusuh atau makar sekalipun.

Bisa saja salah satu institusi menghadirkan seorang Andi Bibir dalam mengungkap fakta sebagai bukti pembela. Tapi akan lebih fear lagi ketika masyarakat dan juga mungkin lembaga institusi lainnya menghadirkan Andi telinga, mata, kepala dan akal sehat lainnya sebagai bukti berikutnya

Oleh itu, mari kita lemparkan masalah dan data-datanya ke meja keterbukaan. Hingga akhirnya memang ada yang mesti menyandang status tersangka..

Jangan sampai yang justru berbeda pandangan dituduh pelaku kejahatan dan yang menyuarakan memohon keadilan dianggap kelompok pelaku makar. Jangan pernah putus asa wahai negara!

(Hefra Lahaldi)