KPLS Menganggap Pernyataan Bupati Lahat Adalah HOAX

Rabu, 3-April-2019, 15:59


Lahat – Gajah terbang di kawasan hutan suaka alam, 3 ekor gajah Sumatera tidak memiliki belalai dan masih banyak lagi contoh berita hoax yang menjadi viral.

Senin 1 April 2019 warga Kab.Lahat di kejutkan oleh pernyataan Cik Ujang selaku Bupati Lahat spontan beliau mengatakan “Sebenarnya gajah yang ada di kawasan hutan lindung itu hanya ada 2 atau 3 ekor dan gajah disitu hanya diberi makan rumput, gajah – gajah itu tidak di urus.”

Beliau juga merasa kecewa karena tanah seluas 210 Hektar itu tidak digunakan. Cik Ujang mengibaratkan “Jika saya memberi adek-adek Baju terus tidak dipakai maka saya akan merasa kecewa” ujar nya

Cik Ujang juga mengatakan bahwa BKSDA tidak memiliki anggaran untuk mengukur ulang tanah negara itu “kalo sudah diukur pakai GPS ketauan berapa Luas tanah itu, kalo lebih dari 210 Hektar tanah itu bisa dikembalikan lagi ke warga tetapi BKSDA tidak mau diajak mengukur ulang tanah tersebut” jelas Cik Ujang

Komunitas Peduli Lembah Serelo (KPLS) tegas menjawab saat ini negara Indonesia sedang mati-matian untuk melawan HOAX jangan sampai lahat apalagi kepala daerah lahat menjadi Salah satu penyebar berita HOAX.

Untuk mengklarifikasi semua berita yang beredar di media selasa, 2 April 2019 sekitar Pukul 19.30 WIB KPLS menemui BKSDA yang diwakili langsung oleh Bpk.Matrialis selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II untuk mengklarifikasi kebenaran pernyataan yang sebelumnya sempat beredar di masyarakat, BKSDA tegas mengatakan “dari tahun 2013 sampai sebelum dievakuasi jumlah gajah yang berada di kawasan konservasi itu ada 10 ekor, 9 ekor betina 1 ekor jantan”

BKSDA juga mengatakan kami juga tidak ingin gajah itu dipindahkan akan tetapi tanah negara seluas 210 Hektar untuk tempat tinggal gajah itu sekarang tinggal 25 Hektar selebihnya sudah di claim oleh oknum warga.

“Gajah sebanyak 10 ekor itu tidak cukup untuk tinggal di tanah seluas 25 Hektar itu karena tempat tinggal untuk 1 gajah idealnya seluas 20-25 Hektar”

BKSDA menambahkan pada tahun 2013 kebawah gajah yang ada di kawasan konservasi itu berjumlah lebih dari 30 makanya kami sering membeli makanan tambahan seperti pelepah kelapa dan lainnya.

“gajah itu memang makan rumput, dan kami mendapatkan Anggaran untuk perawatan gajah-gajah itu, kami memang tidak memiliki anggaran untuk mengukur tanah negara karena itu bukan wewenang kami, kami sudah sarankan Bupati Lahat untuk bersurat ke BPKH karena mereka yang berwenang untuk mengukur” pungkas BKSDA

Mendengar pernyataan tersebut Lidya Cempaka selaku anggota dari KPLS sepakat untuk membasmi penyebar hoax dan provokatif, harapan KPLS masyarakat mampu memilih berita dengan benar agar tidak termakan hoax apalagi HOAX ini dilakukan oleh seorang kepala daerah.

– Lahat, 3 April 2019
(Lidya Cempaka)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN

LAHAT - Selasa, 16-April-2024 - 18:21

Polres Lahat Gelar Halal Bihalal

selengkapnya..

PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

MULAK ULU - Minggu, 14-April-2024 - 09:00

PENOMENA MISTIS TEBAT BESAK LAWANG AGUNG

selengkapnya..

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater