LahatOnline » NIAT PECAHKAN REKOR MURI NAIK SEPEDA ONTHEL, PRIA KIKIM LAHAT TAK DAPAT DUKUNGAN DARI PEMERINTAH

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

NIAT PECAHKAN REKOR MURI NAIK SEPEDA ONTHEL, PRIA KIKIM LAHAT TAK DAPAT DUKUNGAN DARI PEMERINTAH

Minggu, 3-Maret-2019, 20:09

Post Views: 4,874

TANJUNG PRIOK – Edi Ismunir (54), Buruh Harian Lepas (BLH), yang ingin membawa nama Kabupaten Lahat, memecahkan rekor Muri, menjelajah Nusantara menggunakan sepeda Onthel, kini telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

Menurut pengakuan Sri rekan Edi, bahwa perjalanannya tersebut tertatih tatih lantaran dirinya kehabisan perbekalan dalam perjalanan. Dia mengaku, bahwa persediaannya di jalan habis digondol pelaku begal di Way Kanan Lampung.

“Saya komunikasi dengan pak Edi, katanya dia baru tiba sore tadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, dalam perjalanan, dia sebelumnya punya simpenan uang 450 ribu rupiah, dan pasokan makan dijalan, semuanya habis diambil begal. Jadi, saya dijalan saat ini tidak punya uang. Tapi beruntung HP nya disimpan di tas pinggang, jadi tidak hilang diambil,” kata dia kepada Lahat Online, Minggu (03/03).

Lanjut Sri, bahwa Edi tak mempunyai persiapan banyak saat hendak pergi dalam perjalanan besar tersebut. Niat baik dia membanggakan Kabupaten Lahat, seolah tak ada dukungan sama sekali dari pihak penguasa.

“Pak Edi itukan mau memecahkan rekor Muri, kalau memang pada saatnya nanti ckta citanya tercapai, Lahat juga yang bangga. Tapi pak Edi mengaku, bahwa sebelum berangkat, dia tidak ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lahat, cuma dikasih uang 150 ribu dari pihak Hotel Serelo. Itupun katanya mau janji melepas perjalanan pak Edi, nyatanya tidak ada,” ungkap dia.

Dalam perjalanan, Edi hanya mengandalkan kebersamaan dan solidnya komunitas Sepeda Onthel dari daerah yang dilewatinya.

“Berhubung dia membawa dan mendapat izin dari KOSTI dan SOL, makanya disetiap daerah yang dilaluinya, dia dikasih makan disana. Namun yang namanya satu komunitas, yang penting kebersamaannya,” tutur dia.

Sri merasa prihatin dengan perjalanan yang dilakukan Edi. Dia berharap agar warga lain dapat membantunya di dalam perjalanan.

“Mau bagaimana lagi, dia sudah di Jakarta Utara sekarang. Saya salut dan bangga kepada pak Edi. Namun miris kepada para penguasa. Seharusnya, ada dukungan dan perhatian terhadap orang seperti pak Edi,” ucapnya. (RPW).