LahatOnline » Kades ini Gunakan Dana Desa untuk Jalan-jalan dan Syukuran Nikah

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

Kades ini Gunakan Dana Desa untuk Jalan-jalan dan Syukuran Nikah

Kamis, 24-Januari-2019, 15:28

Post Views: 2,818

LAHAT – Kembali, pelaku terduga pengelapan Dana Desa (DD) APBD tahun anggaran 2016, berhasil di ungkap Satuan Reskrim dalam hal ini melalui unit Tindak Pindak Korupsi (Tipidkor) Polres Lahat beberapa waktu lalu.

Bertempat di Mapolres Lahat, Kamis (24/01), dalam Press Confrence yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lahat AKBP Feri Harahap, turut hadir Wakapolres Lahat, Kasat Reskrim, Kanit Tipidkor serta pelaku terduga pengelapan dana desa yang langsung dihadirkan dalam kegiatan kali ini.

” Sat reskrim melalui unit Tipidkor polres lahat, telah berhasil mengungkap terduga pengelapan dana desa tahun anggara 2016, dimana seorang kepala desa atas nama Alfa Julian yang diduga aktor tunggal dalam kasus ini beserta barang bukti dokumen dokumen, berhasil di amankan,” ujar Feri Harahap menjelaskan.

Sambung Kapolres, tersangka Af merupakan kepala desa Kota Raya Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat, diduga sudah menggelapkan dana desa senilai 473 juta rupiah lebih, yang seharusnya untuk pembangunan seperti jalan usaha tani di desa yang ia pimpin.

” Jadi melihat nominal yang sudah digelontorkan oleh pemerintah untuk dana desa yang mencapai 586 juta lebih ini, dengan besaran nilai yang sudah tsk gelapkan, dapat disimpulkan bahwa uang pemerintah yang sudah tsk terima untuk kepentingan masyarakat, sama sekali tidak dipergunakan untuk seharusnya,” bebernya.

Tambahnya, tersangka dikenakakan pasal 2 ayat 1 dengan ancaman hukuman 4 hingga 20 tahun kurungan, serta denda 200 juta hingga 1 miliar. Berdasarkan pemeriksaan awal dan diakui tersangka, uang tersebut digunakan untuk melangsungkan pernikahan keponakannya, bukan itu saja tapi juga digunakan untuk jalan jalan tsk ke luar kota dan kepentingan dirinya pribadi.

” Jadi dengan adanya kasus ini, kita berharap tidak ada lagi dana desa yang tidak dipergunakan dengan semestinya oleh kades kades lainnya. Tentunya, kami Polri beserta pihak lainnya akan terus memantau penggunaan dana desa ini agar dapat sesuai dari tujuan awalnya.” tukasny.(CEPY – LAHAT)